Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konferensi Ilmiah Kardiovaskular, Bukti Kepedulian pada Tingginya Kematian Akibat Penyakit Jantung

Reporter

image-gnews
Ilustrasi dokter melakukan operasi jantung. Foto: Heartology Cardiovascular Hospital
Ilustrasi dokter melakukan operasi jantung. Foto: Heartology Cardiovascular Hospital
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPenyakit jantung masih menempati urutan pertama penyebab kematian tertinggi di Indonesia, bahkan dunia. Semakin tingginya kasus penyakit jantung di Tanah Air membuat kebutuhan layanan jantung dan pembuluh darah yang modern dan lengkap sangat penting. Lewat penanganan tepat dan komprehensif, hal ini mampu meningkatkan harapan hidup pasien. 

Untuk terus meningkatkan pengetahuan terbaru dalam hal diagnostik, penanganan, hingga pemulihan pasien penyakit jantung, Heartology Cardiovascular Hospital Jakarta untuk pertama kali mengadakan konferensi ilmiah kardiovaskular bertajuk CARES (Cardiac & Vascular Excellence Scientific Updates 2024). Acara dihadiri 548 peserta dan Heartology memberikan kesempatan bagi para peserta, baik kardiolog, dokter bedah toraks dan kardiovaskular, dokter umum, teknisi kardiovaskular, perawat, hingga para mahasiswa kedokteran untuk belajar dan berdiskusi mengenai berbagai kemajuan terbaru bidang kardiovaskular. 

Kesehatan jantung kini menjadi sesuatu yang sangat esensial. Mengusung semangat kolaborasi, sebagai the True Center of Excellence, Heartology Cardiovascular Hospital menyelenggarakan konferensi ilmiah CARES 2024 sebagai platform untuk para dokter dapat berkolaborasi lebih dekat, berbagi ilmu bahkan bertukar strategi. Peluang untuk berkolaborasi tidak terbatas untuk mencapai hal-hal yang luar biasa,” ucap Amelia Hendra, kepala eksekutif Heartology Cardiovascular Hospital.

Tingkatkan penanganan jantung
Tidak hanya menghadirkan para spesialis jantung dan pembuluh darah serta spesialis bedah toraks dan kardiovaskular, pihaknya juga menggandeng semua profesi yang terkait, seperti spesialis penyakit dalam, kedokteran fisik dan rehabilitasi, radiologi, anastesi, dokter umum, hingga perawat di IGD.

"Harapan kami konferensi ilmiah CARES 2024 dapat menyatukan para praktisi kardiovaskular sebagai tim nasional yang dapat bersaing dengan negara lain untuk menaikkan level penanganan jantung di Indonesia," katanya lewat keterangan yang diterima Tempo.

Beberapa wawasan yang dibagikan dalam acara itu antara lain cara membaca EKG dalam kasus kematian jantung mendadak, manajemen hipertensi terkini, kemajuan dalam operasi aorta, kemajuan dalam intervensi endovaskular, hingga peran yang berkembang dari penutupan cacat septum atrium tanpa fluoroskopi (radiasi).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, untuk langsung merasakan pengalaman dalam dunia kardiologi, diadakan pula lokakarya agar peserta bisa mendapatkan pelatihan dan pengalaman nyata dengan tema antara lain tatalaksana ablasi 3 dimensi, pelatihan ekokardiografi pada tindakan intervensi nonbedah, hingga praktek langsung operasi aorta menggunakan jantung hewan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan tingginya kematian akibat penyakit jantung membuat layanan penanganan jantung butuh waktu respons yang cepat. Adanya ketepatan layanan dan respons sangat mempengaruhi mortalitas dan morbiditas. Dia berharap dengan adanya sinergi dan jejaring, pihaknya dapat meningkatkan layanan jantung dan memberi akses kesehatan yang luas bagi masyarakat.

"Kegiatan Heartology ini sejalan dengan program dari Dinas Kesehatan Jakarta, yakni pengembangan transformasi," ujar Ani.

Pilihan Editor: Alasan Kita Perlu Makan Buah Persik, Baik buat Jantung dan Imun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Memahami Henti Jantung seperti yang Dialami Zhang Zhi Jie

23 jam lalu

Zhang Zhi Jie. (Foto: Badminton Asia)
Memahami Henti Jantung seperti yang Dialami Zhang Zhi Jie

Pebulu tangkis tunggal putra Cina Zhang Zhi Jie meninggal dunia setelah pingsan di lapangan. Ia dilaporkan mengalami henti jantung.


Tim Dokter Arab Saudi Latih Dokter Indonesia dalam Operasi Jantung Anak

3 hari lalu

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyambut tim dokter bedah jantung KSrelief di Medan, Sumatera Utara. (Kementerian Kesehatan RI)
Tim Dokter Arab Saudi Latih Dokter Indonesia dalam Operasi Jantung Anak

Tim dokter Arab Saudi melatih rekan-rekan mereka di Indonesia dalam operasi jantung anak dan membantu memperluas akses ke perawatan jantung anak


Menkes Budi Gunadi Sebut Sumut Belum Memiliki Dokter Bedah Jantung Anak

3 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai membahas kerjasama program Gas-Kipas Stunting bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Kantor Apindo, Jakarta pada Rabu, 8 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Menkes Budi Gunadi Sebut Sumut Belum Memiliki Dokter Bedah Jantung Anak

Pemerintah gandeng Arab Saudi untuk mendatangkan dokter-dokter bedah jantung anak untuk mengobati dan mengajari dokter-dokter Indonesia


Saran Dokter Penerbangan buat Penderita Penyakit Jantung yang Akan Bepergian

6 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat (pixabay.com)
Saran Dokter Penerbangan buat Penderita Penyakit Jantung yang Akan Bepergian

Pasien penyakit jantung koroner aman bepergian menumpang pesawat terbang namun perlu tindakan asesmen secara medis.


Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Perlu Dimulai di Usia 35-40 tahun

6 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Perlu Dimulai di Usia 35-40 tahun

Pencegahan penyakit jantung koroner pada usia lanjut sebaiknya dilakukan mulai usia 35-40 tahun. Simak penjelasan spesialis jantung berikut.


Dokter Jantung Sebut Pentingnya Jaga Tekanan Darah yang Normal untuk Hindari Masalah Koroner

7 hari lalu

Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Dokter Jantung Sebut Pentingnya Jaga Tekanan Darah yang Normal untuk Hindari Masalah Koroner

Hipertensi adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner sehingga pemilik riwayat kondisi tersebut harus menurunkan tekanan darahnya.


Kelompok Paling Rentan saat Cuaca Panas dan Perlu Pengawasan Khusus

7 hari lalu

Ilustrasi seorang anak minum air putih. Shutterstock
Kelompok Paling Rentan saat Cuaca Panas dan Perlu Pengawasan Khusus

Terlalu lama berada di luar ruangan saat cuaca panas bisa meningkatkan risiko kesehatan, terutama kelompok rentan. Siapa saja mereka?


Memahami Diseksi Aorta, Robeknya Pembuluh Darah Besar dan Penanganannya

11 hari lalu

Tim medis melakukan operasi jantung di ruang operasi di Klinik Saint-Augustin di Bordeaux, Prancis, 25 Oktober 2018. REUTERS/Regis Duvignau
Memahami Diseksi Aorta, Robeknya Pembuluh Darah Besar dan Penanganannya

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan diseksi aorta atau robeknya pembuluh darah besar, antara lain hipertensi, penyakit arteri koroner.


Manfaat Rempah Buah Pala dari Kaya Antioksidan, Turunkan Gula Darah, hingga Buat Kesehatan jantung

11 hari lalu

Ilustrasi biji pala. dok.TEMPO
Manfaat Rempah Buah Pala dari Kaya Antioksidan, Turunkan Gula Darah, hingga Buat Kesehatan jantung

Pala merupakan rempah asli dari Indonesia yang memiliki banyak manfaat. Berikut manfaat lain dari buah pala.


Penyakit Jantung Koroner Hantui Usia Produktif, Gaya Hidup Sehat Pencegahan Utamanya

12 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Penyakit Jantung Koroner Hantui Usia Produktif, Gaya Hidup Sehat Pencegahan Utamanya

Dokter menekankan pentingnya gaya hidup sehat bagi masyarakat untuk mencegah terjadinya penyakit jantung koroner.