Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Merokok Bikin Masalah Kesehatan 3 Kali Lipat Lebih Parah

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi berhenti merokok. Freepix.com
Ilustrasi berhenti merokok. Freepix.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis penyakit dalam sub spesialis kardiovaskular Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo Ika Prasetya Wijaya mengatakan merokok akan menimbulkan masalah kesehatan dan penyakit penyerta hingga tiga kali lipat lebih hebat dibandingkan orang yang tidak merokok.

“Penderita darah tinggi pasti penyakit jantung koronernya akan bertambah naik 3 kali lipat, begitu punya kencing manis ditambah 3 kali lipat jadi 9 kali lipat, sudah itu merokok di kali 3 lagi, jadi berkali-kali lipat dibanding orang yang tidak merokok,” kata Ika dalam diskusi kesehatan yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin 10 Juni 2024.

Ia mengatakan merokok dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan kualitas pekerjaan, karena perokok aktif juga menyebarkan penyakit pada perokok pasif yang dapat menimbulkan kondisi lebih berat.

Jika perokok sudah terkena penyakit, Ika mengatakan pemulihannya bisa lebih lambat dibandingkan yang masih menjalankan pola hidup sehat. Selain itu, jika sudah terkena penyakit jantung maka harus meminum obat yang beberapa diantaranya harus diminum seumur hidup tergantung kondisi jantungnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain merokok, faktor risiko yang patut diwaspadai pada penyakit jantung adalah riwayat keluarga dengan penyakit jantung, stroke, hingga keguguran di usia muda. “Itu akan ada genetiknya berperan di situ dan ada satu lagi penyakit tambahan yang mempercepat penyakit jantung koroner, yaitu anti fosfolipid syndrome pada wanita yang bisa mengalami keguguran di usia muda atau yang stroke di usia muda, itu mesti waspada juga,” kata Ika.

Ia menyarankan untuk rutin melakukan medical check up mulai usia 20-an setahun sekali jika ada riwayat penyakit jantung pada keluarga serta rajin melakukan aktivitas fisik untuk deteksi dini gangguan pada fungsi jantung. Hindari juga stres karena perasaan tidak tenang akan menaikkan nadi dan mempercepat kerusakan dinding pembuluh darah hingga berisiko mengalami penyempitan.

Pilihan Editor: Memaknai Melindungi Anak-anak di Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2024

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Atlet Zhang Zhi Jie Meninggal Saat Bertanding, Dokter Ingatkan Masyarakat Rutin Skrining Jantung

1 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Atlet Zhang Zhi Jie Meninggal Saat Bertanding, Dokter Ingatkan Masyarakat Rutin Skrining Jantung

Kematian mendadak pada atlet muda bisa dicegah dengan rutin melakukan skrining kesehatan terutama pada masalah kelainan jantung.


Pentingnya Alat AED untuk Cegah Kematian Mendadak

1 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Pentingnya Alat AED untuk Cegah Kematian Mendadak

Kasus kematian mendadak atlet bulutangkis asal China Zhang Zie Jie menjadi pelajaran bagi tenaga kesehatan tentang pentingnya alat AED


Deteksi Risiko Kelainan Jantung saat Olahraga dengan Cara Berikut

1 hari lalu

Ilustrasi pertolongan pertama orang yang terkena Serangan Jantung. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo. 20120403
Deteksi Risiko Kelainan Jantung saat Olahraga dengan Cara Berikut

Kelainan irama jantung ini tidak bisa diantisipasi tanpa pemeriksaan jantung sehingga sering terjadi kematian mendadak, bahkan pada atlet.


Belajar dari Kasus Zhang Zhi Jie, Dokter Ingatkan Kelainan Irama Jantung Tersembunyi saat Olahraga

2 hari lalu

Atlet bulu tangkis asal Cina, Zhang Zhi Jie, 17 tahun tak sadarkan diri saat laga BNI Badminton Asia Junior Championships 2024 di GOR Amongrogo, Yogyakarta Minggu 30 Juni 2024. Dok.istimewa
Belajar dari Kasus Zhang Zhi Jie, Dokter Ingatkan Kelainan Irama Jantung Tersembunyi saat Olahraga

Dokter menjelaskan saat melakukan aktivitas seperti olahraga perlu mewaspadai kelainan irama jantung tersembunyi, berkaca dari kasus Zhang Zhi Jie.


Memahami Henti Jantung seperti yang Dialami Zhang Zhi Jie

3 hari lalu

Zhang Zhi Jie. (Foto: Badminton Asia)
Memahami Henti Jantung seperti yang Dialami Zhang Zhi Jie

Pebulu tangkis tunggal putra Cina Zhang Zhi Jie meninggal dunia setelah pingsan di lapangan. Ia dilaporkan mengalami henti jantung.


Tim Dokter Arab Saudi Latih Dokter Indonesia dalam Operasi Jantung Anak

5 hari lalu

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyambut tim dokter bedah jantung KSrelief di Medan, Sumatera Utara. (Kementerian Kesehatan RI)
Tim Dokter Arab Saudi Latih Dokter Indonesia dalam Operasi Jantung Anak

Tim dokter Arab Saudi melatih rekan-rekan mereka di Indonesia dalam operasi jantung anak dan membantu memperluas akses ke perawatan jantung anak


Menkes Budi Gunadi Sebut Sumut Belum Memiliki Dokter Bedah Jantung Anak

6 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai membahas kerjasama program Gas-Kipas Stunting bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Kantor Apindo, Jakarta pada Rabu, 8 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Menkes Budi Gunadi Sebut Sumut Belum Memiliki Dokter Bedah Jantung Anak

Pemerintah gandeng Arab Saudi untuk mendatangkan dokter-dokter bedah jantung anak untuk mengobati dan mengajari dokter-dokter Indonesia


Saran Dokter Penerbangan buat Penderita Penyakit Jantung yang Akan Bepergian

9 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat (pixabay.com)
Saran Dokter Penerbangan buat Penderita Penyakit Jantung yang Akan Bepergian

Pasien penyakit jantung koroner aman bepergian menumpang pesawat terbang namun perlu tindakan asesmen secara medis.


Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Perlu Dimulai di Usia 35-40 tahun

9 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Perlu Dimulai di Usia 35-40 tahun

Pencegahan penyakit jantung koroner pada usia lanjut sebaiknya dilakukan mulai usia 35-40 tahun. Simak penjelasan spesialis jantung berikut.


Kelompok Paling Rentan saat Cuaca Panas dan Perlu Pengawasan Khusus

10 hari lalu

Ilustrasi seorang anak minum air putih. Shutterstock
Kelompok Paling Rentan saat Cuaca Panas dan Perlu Pengawasan Khusus

Terlalu lama berada di luar ruangan saat cuaca panas bisa meningkatkan risiko kesehatan, terutama kelompok rentan. Siapa saja mereka?