TEMPO.CO, Jakarta - Denmark telah melarang beberapa jenis merek ramen atau mie instan populer Korea Selatan karena terlalu pedas. Dan memperingatkan konsumen bahwa makanan pedas tersebut menimbulkan risiko keracunan.
Badan Pengawasan Makanan dan Hewan Denmark mengatakan pada Selasa bahwa mereka telah menarik kembali mie yang diproduksi oleh Samyang Foods karena kadar capsicumnya “sangat tinggi sehingga menimbulkan risiko konsumen mengalami keracunan akut”.
“Oleh karena itu, kami sekarang menuntut agar toko-toko mengeluarkan produk tersebut dari rak mereka,” kata Henrik Dammand Nielsen, kepala Divisi Kimia dan Kualitas Makanan di badan tersebut.
Apa itu mie ramen?
Dikutip dari San-J, Ramen merupakan hidangan mie Jepang yang sangat populer di seluruh dunia. Hidangan ini terdiri dari mie yang disajikan dalam kaldu yang kaya rasa, dilengkapi dengan berbagai topping seperti daging, sayuran, dan telur.
Ramen memiliki sejarah yang panjang dan beragam jenis yang menawarkan variasi rasa dan tekstur. Kata ramen berasal dari bahasa Cina “lamian”, yang secara harfiah berarti “mie yang ditarik”. Sehingga mie menjadi bahan utama hidangan ini.
Ramen berasal dari Cina dan diperkenalkan ke Jepang pada awal abad ke-19. Sejak itu, ramen telah berkembang menjadi hidangan yang khas Jepang, dengan berbagai jenis kaldu dan mie yang disesuaikan dengan selera lokal.
Restoran pertama yang menyajikan ramen adalah Yowaken di Hokkaido. Awalnya disebut soba Cina, hidangan ini menjadi populer dan menyebar ke seluruh negeri. Varietas regional mulai bermunculan saat koki di setiap wilayah Jepang bereksperimen dengan kombinasi dan bumbu baru.
Saat ini, ramen adalah jajanan kaki lima yang populer di Jepang, Korea Selatan dan sejumlah negara lainnya. Bahkan, di Tokyo, ibukota Jepang telah ada beberapa ribu toko ramen, atau yatai.
Bahan-bahan mie ramen
Mie ramen biasanya mengandung tepung terigu, garam, air dan air alkali khusus yang disebut kansui. Kansui inilah yang mempengaruhi tekstur dan tampilan ramen.
Dikutip dari Yamatonoodle, Kansui merupakan pengucapan bahasa Jepang dari bahasa Cina “Jian Shui” yang berarti “air alkali”. Kansui memberi mie Ramen rasa yang dapat menggugah selera, serta memainkan peran penting lainnya.
Menurut standar industri pangan Jepang, Ramen, baik nama maupun bahannya, termasuk dalam kelas “mie Cina” yang menurut definisi harus mengandung Kansui. Ramen juga memiliki banyak jenisnya. Namun, tiap jenis ramen terdiri dari empat bagian utama, termasuk:
1. Kaldu
Kaldu sup Jepang, atau dashi, dipadukan dengan kaldu ayam atau babi untuk menghasilkan kaldu ramen dasar.
2. Mie
Ramen menggunakan mie gandum emas yang kenyal. Mie ini berbeda dari jenis mie lain yang biasa Anda temukan dalam masakan Asia karena adanya kansui, atau air alkali.
3. Bumbu
Tare, campuran pasta atau cairan bumbu yang pekat, membentuk dasar rasa kaldu. Salah satu campuran tara yang umum adalah perbandingan mirin dan kecap 1:1.
4. Topping
Susunan topping yang berseni seperti telur, kue ikan, sayuran goreng, dan bahkan mentega menambah sentuhan akhir.
KAKAK INDRA PURNAMA | SITA PLANASARI
Pilihan editor: Denmark Larang Ramen Korea Selatan: Terlalu Pedas!