Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Penderita PPOK Bersihkan Paru-paru secara Mandiri

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita batuk. Freepik.com/Jcomp
Ilustrasi wanita batuk. Freepik.com/Jcomp
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi di Rumah Sakit Paru Rotinsulu, Sitti Nurun Nikmah, membagi sejumlah cara pasien penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) untuk membersihkan paru-paru secara mandiri. Salah satunya latihan teknik pernapasan.

Dia menjelaskan dengan latihan pernapasan otot-otot saluran menjadi baik sehingga ventilasi oksigen dan karbondioksida pasien bagus. Dengan demikian, secara tidak langsung pengeluaran dahak menjadi lebih baik.

"Mengapa kita harus latihan pernapasan diafragma? Karena diafragma itu otot inspirasi utama yang bekerja saat kita bernapas, itu yang utama. Dengan memperkuat otot diafragma, otomatis kemampuan batuknya juga jadi lebih baik," katanya dalam bincang "Ternyata Paru-Paru Bisa Dibersihkan" yang disiarkan oleh Kementerian Kesehatan, Rabu, 19 Juni 2024.

Menurut Nikmah, latihan teknik pernapasan dapat dikombinasikan, tergantung kebutuhan pasien. Misalnya teknik napas terkontrol dan teknik napas dalam. Dengan berlatih teknik bernapas dalam dapat meningkatkan volume udara yang masuk dan teknik bernapas terkontrol dapat memperbaiki pola pernapasan.

"Lalu baru latihan batuk. Huffing, dikumpulkan dahaknya, lalu coughing, dibatukkan," jelasnya.

Latihan kebugaran jantung dan paru
Dia menambahkan dalam pelatihan tersebut dapat diberitahukan mengenai drainase postural, yaitu cara mengeluarkan dahak dengan bantuan gravitasi. Contoh apabila dahak ada di lobus superior paru kanan maka posisi kepala harus lebih rendah, misalnya dengan posisi Trendelenburg. Setelah pasien diposisikan dapat dibantu dikeluarkan dahaknya melalui sejumlah cara. Contohnya teknik perkusi atau vibrasi, tergantung kondisi pasien.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau misalnya pasien otot dadanya besar dan cenderung lebih kuat, kita bisa lakukan clapping dengan perkusi. Atau misalnya pada bayi, kalau bayi tidak mungkin kita tepuk-tepuk dengan kuat, jadi cukup vibrasi saja," paparnya.

Selain latihan teknik bernapas juga dapat diberikan latihan kebugaran jantung dan paru-paru agar otot-otot kedua organ tersebut tetap bugar demi mendukung aktivitas dan pergerakan. Spesialis paru Nina Eristiana menjelaskan pada orang normal, iritan dan kuman yang menyerang paru-paru akan dibungkus dengan mukus atau dahak kemudian dikeluarkan melalui batuk. 

Namun, pasien PPOK seperti bronchiectasis atau fibrosis paru, terutama yang pernah tuberkulosis, struktur paru-paru rusak sehingga saat terinfeksi dan memproduksi banyak dahak. Karena itu, mereka perlu diajarkan cara batuk yang efektif.

"Setelah di poli rehab, itu diajarkan bagaimana caranya mereka di rumah mempraktekkan karena obat-obatan itu sendiri hanya membantu mengencerkan dahak," kata Nina.

Pilihan Editor: Beda Tenggelam Kering dan Sekunder, Istilah yang Sebenarnya Tak Ada di Dunia Medis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Ragam Jenis Penyakit Asma, Penyebab, dan Gejalanya

1 hari lalu

Ilustrasi serangan asma. shutterstock
Kenali Ragam Jenis Penyakit Asma, Penyebab, dan Gejalanya

Meskipun banyak orang mengenal asma sebagai satu jenis penyakit, sebenarnya terdapat berbagai jenis asma dengan pemicu, gejala, yang berbeda.


Benarkah Naik Motor Tanpa Jaket Bisa Menyebabkan Paru-paru Basah?

1 hari lalu

Pemanasan tubuh sebelum memulai perjalanan dengan motor mampu mengurangi rasa kantuk saat bulan Ramadan. (Dok Wahana)
Benarkah Naik Motor Tanpa Jaket Bisa Menyebabkan Paru-paru Basah?

Naik motor tanpa jaket disebut sebagai penyebab terjadinya paru-paru basah hanyalah mitos.


Anak Sakit, Kapan Boleh Tetap Sekolah atau di Rumah Saja?

28 hari lalu

Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc
Anak Sakit, Kapan Boleh Tetap Sekolah atau di Rumah Saja?

Orang tua boleh khawatir bila anak sakit tapi bukan berarti otomatis tak mengizinkan ke sekolah. Kapan anak sakit harus di rumah atau tetap sekolah?


Risiko Hidup dengan Satu Paru-Paru

33 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Risiko Hidup dengan Satu Paru-Paru

Pneumonektomi atau operasi pengangkatan salah satu paru-paru, merupakan operasi berisiko tinggi yang dapat menyebabkan komplikasi bahkan kematian. Apa saja resikonya?


Penyebab Orang Hanya Memiliki Satu Paru-paru

34 hari lalu

Ilustrasi fibrosis paru-paru. Shutterstock
Penyebab Orang Hanya Memiliki Satu Paru-paru

Paru-paru dalam tubuh manusia terdiri daMeskipun idealnya manusia memiliki dua organ paru-paru, namun pada beberapa kondisi beberapa orang mungkin hanya memiliki satu paru-paru yang berfungsi normal.


Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru, Ini Riwayatnya

35 hari lalu

Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah) sebelum meninggalkan Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 6 September 2024. Dok. INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ DANU KUSWORO
Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru, Ini Riwayatnya

Pada November tahun lalu, Paus Fransiskus sempat dirawat di rumah sakit di Roma akibat radang paru-paru.


Paus Fransiskus Ternyata Hidup Hanya dengan Satu Paru-paru

37 hari lalu

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (kanan) mendampingi Presiden Joko Widodo bersama pimpinan lembaga tinggi saat bersalaman dengan Paus Fransiskus, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Dok. MPR
Paus Fransiskus Ternyata Hidup Hanya dengan Satu Paru-paru

Paus Fransiskus yang telah berusia 87 tahun, hanya memiliki satu paru-paru. Kenapa?


Kenali Gejala TBC Laten, Bahaya, dan Penanganannya

42 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Kenali Gejala TBC Laten, Bahaya, dan Penanganannya

Spesialis paru menjelaskan beragam gejala TBC yang perlu dikenali dan jangan dibiarkan karena berbahaya dan bisa menular ke banyak orang.


IDAI Ingatkan Bahaya Batuk Rejan dan Pentingnya Imunisasi

48 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
IDAI Ingatkan Bahaya Batuk Rejan dan Pentingnya Imunisasi

Batuk rejan membuat anak sulit menarik napas hingga mengeluarkan bunyi ketika batuk sehingga perlu dicegah sejak awal dengan imunisasi.


Pakar Ungkap Bahaya Batuk Pertusis yang Tak Diobati

49 hari lalu

Dokter memeriksa pasien anak dengan gejala batuk dan sesak di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023. Angka tersebut meningkat sekitar 50 persen dari biasanya yang hanya berjumlah 30-40 orang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pakar Ungkap Bahaya Batuk Pertusis yang Tak Diobati

Dokter anak mengatakan pertusis yang tidak segera diobati bisa menyebabkan saluran napas lumpuh sehingga batuk tidak mengeluarkan dahak.