TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Idul Adha atau yang sering disebut Lebaran Haji, umat Islam yang mampu diwajibkan untuk menyembelih hewan kurban seperti kambing, sapi, dan domba, yang kemudian dibagikan kepada masyarakat kurang mampu. Terkait konsumsi daging termasuk bagian jeroan, muncul was-was kadar kolesterol tinggi?
Saat Idul Adha, banyak masyarakat yang kemudian terpeleset mengonsumsi makanan olahan daging dalam jumlah berlebih. Kebiasaan ini dapat berbahaya dan berpotensi meningkatkan kadar kolesterol seseorang.
Jika Anda menyantap banyak hidangan daging kurban dan merasa khawatir dengan kadar kolesterol, Anda bisa memeriksa beberapa bagian tubuh untuk mengetahui apakah kolesterol Anda naik atau tidak.
Kadar kolesterol tinggi sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas, sehingga disebut sebagai pembunuh senyap. Meski demikian, ada beberapa tanda samar yang bisa muncul di tubuh.
Dilansir dari WebMD, kolesterol tinggi mungkin tampak tidak berbahaya pada awalnya, namun jika dibiarkan, kondisi ini bisa meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan serius. Naiknya kolesterol dapat dikenali dengan sering merasa mengantuk, kurnag nafsu makan, sering kram di malam hari, dan nyeri dada.
Gejala Kolesterol Tinggi di Tubuh
Meskipun gejala kolesterol tinggi sering tidak jelas, ada beberapa tanda yang bisa muncul di tiga bagian tubuh berikut:
1. Wajah
Gejala kolesterol tinggi di wajah meliputi xanthelasma, yaitu benjolan kecil dan kuning berisi kolesterol yang biasanya muncul di sudut mata. Benjolan ini juga bisa menandakan masalah kesehatan lain terkait jantung seperti diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, dan kebiasaan merokok.
Selain itu, lingkaran kuning di sekitar bola mata atau iris juga bisa menjadi tanda kolesterol tinggi.
2. Tangan
Xanthelasma juga bisa muncul di tangan, yang dikenal sebagai tendon xanthomata. Benjolan ini biasanya muncul di buku-buku jari. Meski terlihat kecil, benjolan ini sebaiknya tidak diabaikan karena bisa menjadi indikator masalah kolesterol dalam tubuh.
3. Kaki
Kolesterol tinggi juga bisa menyebabkan penyakit arteri perifer (PAD), di mana timbunan lemak di arteri menghambat aliran darah ke otot kaki. Gejala PAD meliputi nyeri di kaki, bulu kaki yang rontok, kebas atau kelemahan, luka di kaki yang sulit sembuh, otot kaki yang mengkerut, dan perubahan warna kulit kaki menjadi lebih pucat atau kebiruan.
Pilihan editor: Ahli Gizi Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Pilih-pilih Daging Kurban