TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan orang dewasa memerlukan waktu tidur antara 6 hingga 8 jam tidur setiap malam untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh yang optimal. Penelitian mengindikasikan bahwa tidur yang cukup membantu mengembalikan energi dan mengisi ulang tubuh. Namun, lebih dari 60 persen orang dewasa sering kali tidak mencapai jumlah jam tidur yang direkomendasikan tersebut karena kadang kala begadang.
Akan tetapi anjuran ini banyak dihiraukan, bahkan membuat orang kerap tidur larut malam lantaran begadang. Apa yang memicu kebanyakan orang melakukan begadang atau tidur terlarut malam?
Umumnya penyebab begadang dapat beragam, mencakup faktor-faktor gaya hidup, psikologis, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa penyebab umum mengapa seseorang mungkin begadang:
Paparan Cahaya Buatan
Paparan cahaya buatan yang berlebihan atau tidak tepat waktu dapat menyebabkan ritme sirkadian seseorang tidak selaras dengan jadwal siang-malam. Hal ini dapat mengganggu tidur mereka dan menimbulkan dampak kesehatan lainnya termasuk memburuknya metabolisme, penambahan berat badan, masalah kardiovaskular, dan bahkan mungkin peningkatan risiko kanker.
Stres dan Kecemasan
Malam menjadi waktu yang rawan bagi kecemasan karena saat itulah pikiran sering kali terfokus pada ketakutan dan kekhawatiran yang terpendam. Ketika orang berbaring di tempat tidur pada malam hari, tanpa distraksi dari aktivitas sehari-hari, kekhawatiran yang sebelumnya terpendam bisa muncul ke permukaan dengan lebih intens.
Selain itu, kondisi-kondisi tertentu juga cenderung muncul di malam hari dan memperburuk kecemasan. Misalnya, bagi orang yang mengalami gangguan mimpi buruk, terbangun dari mimpi buruk dapat meningkatkan perasaan tertekan dan kecemasan. Sementara bagi mereka yang menderita PTSD, malam sering kali terasa lebih sulit karena mimpi buruk dan gangguan tidur yang sering terjadi. Bahkan serangan panik yang terjadi di malam hari bisa membuat seseorang terbangun dengan rasa cemas yang intens, merasa bahwa sesuatu yang buruk sedang atau akan terjadi.
Kafein
Kafein mempengaruhi otak dengan menghalangi reseptor adenosin. Adenosin adalah zat kimia yang memicu rasa kantuk dan diproduksi di otak selama kita terjaga. Secara normal, adenosin akan menumpuk semakin lama kita terjaga, yang menyebabkan rasa mengantuk semakin kuat. Ketika kafein menghambat proses ini, efeknya membuat kita tetap terjaga dan waspada. Namun, hal ini juga dapat menjadi penyebab mengapa konsumsi kafein dapat mengganggu tidur.
Kesulitan Tidur
Salah satu tantangan paling signifikan yang terkait dengan tidur larut malam adalah kesulitan untuk tertidur. Tubuh Anda mungkin tidak merasa lelah atau siap untuk tidur jika Anda tidur lebih larut dari biasanya. Kesulitan ini bisa menimbulkan lingkaran setan begadang bahkan sampai larut malam karena Anda tidak bisa tidur, sehingga semakin mengganggu jadwal tidur Anda.
Aktivitas Fisik dan Mental yang Merangsang
Begadang secara konsisten dan jadwal tidur yang tidak teratur dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mental. Orang dengan pola tidur tidak teratur cenderung mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi. Mereka mungkin juga kesulitan mengatur emosi dan mengelola stres.
SLEEP FOUNDATION | HEALTH MAKES YOU
Pilihan editor: Serba-serbi Begadang: 6 Cara Jitu Badan Tetap Bugar Saat Harus Tidur Larut Malam