Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspadai Pembesaran Kelenjar Getah Bening pada Anak, Cek Tandanya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Kelenjar Getah Bening. shutterstock.com
Ilustrasi Kelenjar Getah Bening. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pembesaran kelenjar getah bening merupakan kondisi yang pada umumnya terjadi ketika usia anak dan bersifat relatif normal. Kondisi tersebut terjadi ketika tubuh anak sedang berusaha melawan ancaman dari berbagai kuman, virus, atau bakteri dari luar.

Spesialis bedah subspesialis bedah pediatrik konsultan dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Hardian Gunadi, menjelaskan tanda-tanda pembesaran kelenjar getah bening pada anak yang perlu orang tua waspadai.

“Kalau dibilang itu membahayakan atau tidak tentu ada tanda-tanda bahayanya yang mesti kita gali kenapa getah bening jadi membesar,” kata Hardian pada diskusi daring di Jakarta, Rabu, 3 Juli 2024.

Pembesaran kelenjar getah bening dapat dikatakan normal apabila berlokasi di area tubuh seperti leher, ketiak, dan ukurannya tidak terlalu besar.

“Anak kadang batuk, pilek, sariawan, leher jadi membesar, itu reaksi yang normal. Jadi, apakah kelenjar mesti diangkat? Tidak, karena itu normal dan lama kelamaan akan menghilang setelah pubertas,” jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Waspadai tanda berikut
Meski demikian, terdapat sejumlah tanda yang harus diwaspadai. Misalnya, apabila pembesaran kelenjar getah bening yang ada di leher berukuran lebih dari 2 cm dan lebih dari 1 cm pada bagian ketiak. Kemudian orang tua perlu melihat posisi di mana pembesaran kelenjar tersebut terjadi. Bila ditemukan di atas tulang selangka misalnya, maka hal tersebut perlu segera dikonsultasikan ke dokter untuk mendapatkan kepastian lebih lanjut.

Kondisi lain yang perlu diwaspadai adalah ketika kelenjar getah bening yang membesar berbentuk keras, tidak bisa digoyangkan, besar, dan bergerombol. Menurutnya, tanda-tanda tersebut bukan merupakan gejala pembesaran kelenjar getah bening yang normal melainkan ada infeksi yang disebabkan sejumlah faktor seperti tumor dan lain sebagainya.

“Tanda-tanda tersebut lah yang patut kita gali lebih lanjut,” tuturnya.

Pilihan Editor: Jangan Abaikan Kelenjar Getah Bening Membesar, Bisa Jadi Gejala Ganker Nasofaring

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Psikolog agar Anak Mudah Beradaptasi di Sekolah Baru

2 jam lalu

Ilustrasi anak siap masuk sekolah dasar. shutterstock.com
Saran Psikolog agar Anak Mudah Beradaptasi di Sekolah Baru

Psikolog mengatakan pola pikir positif yang telah ditanamkan orang tua di rumah dapat membantu anak mudah beradaptasi di lingkungan sekolah baru.


Ragam Hal yang Perlu Disiapkan Orang Tua sebelum Anak Masuk SD

12 jam lalu

Ilustrasi anak SD. Tempo/Budi Yanto
Ragam Hal yang Perlu Disiapkan Orang Tua sebelum Anak Masuk SD

Kemandirian perlu diajarkan pada anak untuk menghindarkannya dari dampak buruk bila masuk SD. Berikut saran psikolog.


Macam Penyakit Terkait Pembesaran Kelenjar Getah Bening

12 jam lalu

Ilustrasi Kelenjar Getah Bening. shutterstock.com
Macam Penyakit Terkait Pembesaran Kelenjar Getah Bening

Pembesaran kelenjar getah bening dapat berkaitan dengan penyakit lain yang diderita seseorang. Berikut macam penyakitnya.


YouTuber di Jepang Dikecam karena Merekam Anaknya yang Terkunci dalam Mobil Sendirian

1 hari lalu

Ilustrasi bayi di dalam mobil. (USATODAY)
YouTuber di Jepang Dikecam karena Merekam Anaknya yang Terkunci dalam Mobil Sendirian

Bukannya segera menolong, seorang YouTuber di Jepang menuai kecaman karena merekam anaknya yang tak sengaja terkunci dalam mobil yang panas.


Anak Bermain di Luar Ruangan, Orang Tua Perlu Waspada Hal Ini

1 hari lalu

Ilustrasi anak bermain di taman bermain atau playground. Foto: Unsplash.com/Zachary Kadolph
Anak Bermain di Luar Ruangan, Orang Tua Perlu Waspada Hal Ini

Anak harus bermain dan memiliki banyak kesempatan untuk menggunakan imajinasi mereka. Tapi orang tua tetap perlu waspada saat anak main di luar.


Retno Marsudi Temui 150 Anak-anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia

1 hari lalu

Murid-murid menyanyikan lagu Indonesia Raya di hadapan Duta Besar RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana. Indonesia menargetkan pembukaan 50 Community Learning Center untuk memfasilitasi pendidikan anak-anak TKI di perkebunan kelapa sawit, Sarawak, Malaysia, 16 Maret 2018. TEMPO/Suci Sekarwati
Retno Marsudi Temui 150 Anak-anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia

Retno Marsudi bertemu 150 anak-anak Pekerja Migran Indonesia yang sekolah di Sanggar Bimbingan (SB) di Semenanjung Malaysia.


7 Manfaat Tak Terduga Berlibur Bersama Anak saat Libur Sekolah

1 hari lalu

Atraksi badut di Stasiun Tugu Yogyakarta saat masa libur sekolah. Dok. Istimewa
7 Manfaat Tak Terduga Berlibur Bersama Anak saat Libur Sekolah

Berlibur bersama anak saat libur sekolah punya sejumlah manfaat kesehatan.


Gejala Kanker Lambung yang Tampak saat BAB

2 hari lalu

Ilustrasi penderita sakit lambung.
Gejala Kanker Lambung yang Tampak saat BAB

Waspadalah, kotoran berwarna hitam saat BAB mungkin menjadi salah satu gejala kanker lambung. Jangan sampai terlambat ditangani.


Sering Berfungsi Berlebihan, Kesalahan Umum Orang Tua Terkait Tumbuh Kembang Anak

4 hari lalu

Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com
Sering Berfungsi Berlebihan, Kesalahan Umum Orang Tua Terkait Tumbuh Kembang Anak

Tumbuh kembang anak jadi tidak optimal secara psikologis dan kedewasaan emosional karena kesalahan yang biasa dilakukan orang tua.


Pakar Ingatkan Perkembangan Kasus Bakteri Pemakan Daging dan Upaya Pencegahan

5 hari lalu

Bakteri pemakan daging Vibrio vulnificus. Kredit: Wikipedia
Pakar Ingatkan Perkembangan Kasus Bakteri Pemakan Daging dan Upaya Pencegahan

Pakar kesehatan mengatakan bakteri pemakan daging bisa menyebar dengan cepat dan menimbulkan kematian hanya dalam waktu 48 jam.