Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Tips Kelola Amarah di Tempat Kerja

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi bos marah pada anak buahnya. Freepik
Ilustrasi bos marah pada anak buahnya. Freepik
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menjaga lingkungan kerja tetap positif bisa membantu meningkatkan kesehatan mental karyawan setara meningkatkan ketenangan karyawan. Simak 5 tips mengelola amarah di tempat kerja menurut Forbes. 

Berdasarkan studi tersebut, kemarahan di tempat kerja adalah emosi negatif yang dapat memengaruhi fokus manajer, bawahan, dan rekan kerja, serta berpotensi mengganggu produktivitas.

Hasil studi Sekolah Wharton oleh Maurice Schweitzer dan Jeremy Yip, mengungkapkan kemarahan menyebabkan individu lebih egosentris dan fokus pada kepentingan mereka sendiri. Hal itu mengganggu pemikiran yang cermat dan mengurangi pengambilan perspektif karyawan. 

Pengambilan perspektif yang terganggu dapat menyebabkan spiral konflik, di mana kemarahan membuat lebih sulit untuk menyelesaikan konflik, justru malah dapat mengeskalasi konflik.

Untuk mengelola kemarahan ada lima hal yang perlu dipahami. Pertama adalah memahami pemicu kemarahan. Kedua, mengembangkan strategi penanggulangan. Ketiga, mengubah pola pikir. Keempat, berlatih pemecahan masalah. Kelima, berinvestasi untuk perawatan diri (self-care).

1. Memahami Pemicu Kemarahan

Memahami pemicu kemarahan, seperti dengan menuliskan keadaan yang menyebabkan Anda merasakan emosi yang kuat. Membuat jurnal juga membantu Anda menunjukkan gejala kemarahan fisik, seperti otot tegang atau detak jantung cepat. Seiring waktu, Anda akan mulai melihat pola dan mengantisipasi situasi yang mungkin memicu kemarahan. Menulis tentang pengalaman Anda juga akan membantu memproses emosi lebih produktif.

2. Mengembangkan Strategi Penanggulangan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengembangkan mekanisme penanggulangan, seperti dengan latihan teknik pernapasan melibatkan langkah dasar, bernapas dan menghembuskan napas, yang masing-masing diselingi menahan napas selama empat detik agar pikiran santai, bersih dari stres.

3. Mengubah Pola Pikir

Mengubah pola pikir, mulai dengan komunikasi intrapersonal (self-talk), mengganti keyakinan negatif dengan penggunaan bahasa dan pikiran yang positif di dalam diri sendiri. Sejumlah contohnya antara lain:
-Tidak apa-apa untuk membuat kesalahan.
-Saya tidak perlu membuktikan diri dalam situasi ini. Aku bisa tetap tenang.
-Kemarahanku adalah pertanda, saatnya berlatih self-talk positif dan bersantai.
-Saya tidak harus kompeten sepanjang waktu. Tidak apa-apa untuk merasa tidak pasti.
-Tidak mungkin mengendalikan situasi dan orang-orang di tempat kerja. Satu-satunya hal yang bisa saya kendalikan adalah diri saya sendiri dan bagaimana saya bereaksi.

4. Berlatih Memecahkan Masalah

Berlatih pemecahan masalah, seperti dengan menetapkan batas-batas argumentasi yang sehat dengan tenang, memberi tahu lawan bicara bahwa Anda sudah memiliki komitmen. Atau Anda dapat membantu mereka kali ini tetapi beri tahu mereka bahwa Anda memiliki kewajiban pribadi setelah bekerja yang merupakan prioritas. Dengan menganalisis situasi, Anda dapat mengurangi kemarahan dan fokus pada perilaku konstruktif.

5. Berinvestasi pada Perawatan Diri

Berinvestasi untuk perawatan diri di luar pekerjaan, seperti dengan berkegiatan sehat yaitu olah raga, yoga atau hobi untuk mengurangi stres. Hal ini juga membantu memelihara sistem pendukung yang kuat. Temukan teman dan keluarga tepercaya untuk berbagi perasaan Anda. Jika kemarahan Anda di tempat kerja tampaknya meningkat, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional dari terapis atau konselor. Dengan menjaga kesejahteraan mental dan fisik, Anda akan membangun ketahanan dan kepercayaan diri.

Pilihan Editor: Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kerap Marah Bisa Picu Serangan Jantung, Kok Bisa?

4 hari lalu

Ilustrasi karyawan marah/jengkel. Shutterstock
Kerap Marah Bisa Picu Serangan Jantung, Kok Bisa?

Marah yang berlebihan dapat memicu serangan jantung. Berikut beberapa alasan mengapa bisa terjadi.


Ciri Orang Sensitif yang Tampak di Pekerjaan

35 hari lalu

Ilustrasi pria bekerja di depan laptop. Foto: Freepik.com
Ciri Orang Sensitif yang Tampak di Pekerjaan

Jadi orang yang sangat sensitif mempengaruhi semua hubungan, termasuk pekerjaan. Berikut ciri yang terlihat terkait pekerjaan.


Inilah yang Terjadi pada Tubuh jika Berkutat dengan Pekerjaan Toxic

35 hari lalu

Ilustrasi wanita lesu. shutterstock.com
Inilah yang Terjadi pada Tubuh jika Berkutat dengan Pekerjaan Toxic

Banyak orang terjebak dalam pekerjaan beracun atau toxic, masalah yang perlu mendapat perhatian pekerja. Berikut ragam tandanya pada tubuh.


5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan sebelum Resign dari Pekerjaan

37 hari lalu

Ada beberapa alasan resign mendadak yang bisa Anda gunakan saat ingin mengundurkan diri. Pastikan Anda mengkomunikasikan dengan HRD. Foto: Canva
5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan sebelum Resign dari Pekerjaan

Berikut lima hal yang perlu dipertimbangkan bagi Anda yang punya keinginan resign dari pekerjaan.


Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

2 Mei 2024

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.


Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

13 April 2024

Ilustrasi anak menulis (Pixabay.com)
Luapkan Amarah dengan Menulis Lalu Membuangnya

Ada beragam cara orang meluapkan amarah. Menulis perasaan negatif dan membuangnya dianggap bisa atasi amarah.


7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Karyawan Baru pada Minggu Pertama

9 April 2024

Ilustrasi wanita dan rekan kerja. Freepik.com
7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Karyawan Baru pada Minggu Pertama

Meski sudah lolos wawancara kerja dan tercatat sebagai karyawan baru, evaluasi pada Anda tak lantas berakhir. Berikut hal yang tak boleh dilakukan.


Tanda Anda Rekan Kerja yang Menjengkelkan tapi Tak Pernah Sadar

18 Maret 2024

Ilustrasi rekan kerja ceriwis. Shutterstock
Tanda Anda Rekan Kerja yang Menjengkelkan tapi Tak Pernah Sadar

Berikut beberapa perilaku menjengkelkan yang diam-diam tak disukai rekan kerja namun Anda tak pernah menyadarinya.


Tips Jaga Kesehatan di Tempat Kerja dari PERDOKI

2 Maret 2024

Bekal orang kantoran/sumber: freepik.com
Tips Jaga Kesehatan di Tempat Kerja dari PERDOKI

Dokter okupasi menjelaskan prinsip utama dalam mencegah penyakit menular di tempat kerja adalah memutus rantai penularan. Simak sarannya.


5 Kebiasaan di Tempat Kerja yang Menunjukkan Anda Sedang Depresi

28 Februari 2024

Ilustrasi perempuan stres/depresi. Shutterstock.com
5 Kebiasaan di Tempat Kerja yang Menunjukkan Anda Sedang Depresi

Untuk membantu para pekerja memahami perbedaan hari yang buruk dan gejala depresi, para terapis pun memberi pendapatnya.