Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Efek Buruk Selingkuh bagi Kesehatan, Bisa Kena Penyakit Kardiovaskular

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Berikut ini efek buruk selingkuh bagi kesehatan. Hal ini berdampak juga pada pelaku perselingkuhan hingga menyebabkan masalah kardiovaskular. Foto: Canva
Berikut ini efek buruk selingkuh bagi kesehatan. Hal ini berdampak juga pada pelaku perselingkuhan hingga menyebabkan masalah kardiovaskular. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSelain merusak hubungan, selingkuh juga bisa memberi dampak yang sangat buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Bahkan, dampak dari perselingkuhan ini bisa bersifat jangka panjang dan menghancurkan. 

Melansir Trust Mental Health, beberapa penelitian menyatakan orang yang dikhianati akan mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD). 

Tapi ternyata, efek buruk itu tidak hanya dirasakan oleh orang yang diselingkuhi saja, tapi juga orang yang berselingkuh. Lantas, apa saja efek buruk selingkuh bagi kesehatan? Berikut adalah daftar efek buruk selingkuh bagi kesehatan yang perlu diketahui.

Dampak Buruk Selingkuh Bagi Kesehatan Fisik dan Mental

1. Stres dan Kecemasan

Selingkuh bisa memicu tingkat stres dan kecemasan yang tinggi. Pelaku perselingkuhan sering merasa cemas akan ketahuan, sementara pasangan yang dikhianati bisa mengalami stres kronis akibat kehilangan kepercayaan. 

Stres berlebihan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti insomnia, sakit kepala, dan gangguan pencernaan.

2. Depresi

Kehancuran hubungan akibat selingkuh dapat memicu depresi, baik bagi pelaku maupun korban. Perasaan bersalah dan penyesalan sering menghantui pelaku, sementara korban bisa merasa terpuruk akibat pengkhianatan. 

Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa memperburuk kualitas hidup dan harus diperiksa lebih lanjut oleh profesional. 

3. Penurunan Kualitas Tidur

Perselingkuhan juga mengakibatkan terganggunya kondisi mental, sehingga mempengaruhi pola tidur. Pelaku perselingkuhan akan merasa gelisah dan sulit tidur karena rasa bersalah, sementara korban mungkin mengalami insomnia akibat stres dan kecemasan. 

Kurangnya tidur berkualitas bisa berakibat pada penurunan fungsi kognitif dan kesehatan fisik secara keseluruhan.

4. Masalah Kardiovaskular

Stres kronis yang diakibatkan oleh selingkuh dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Stres berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung yang tidak normal, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit jantung.

5. Gangguan Makan

Beberapa orang mungkin mengalami perubahan pola makan sebagai respons terhadap stres emosional yang diakibatkan oleh selingkuh. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada yang kehilangan nafsu makan sehingga berat badan menurun, sementara yang lain mungkin makan berlebihan sebagai cara untuk mengatasi stres, yang bisa menyebabkan obesitas.

6. Masalah Kesehatan Seksual

Dampak perselingkuhan dalam rumah tangga dapat menyebabkan masalah kesehatan seksual seperti disfungsi ereksi pada pria dan gangguan gairah pada wanita. 

Rasa bersalah, kecemasan, dan ketegangan emosional dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi secara seksual.

7. Dampak pada Kesehatan Mental Anak

Jika pasangan yang berselingkuh memiliki anak, maka dampak emosional dari pengkhianatan ini bisa dirasakan oleh anak-anak. 

Ketidakstabilan emosional orang tua dapat menyebabkan anak mengalami gangguan kecemasan, depresi, dan masalah perilaku.

8. Penurunan Kesehatan Imun

Dampak perselingkuhan suami terhadap kesehatan mental dan fisik istri juga bisa menyebabkan penurunan kesehatan imun. 

Stres kronis dan emosi negatif yang diakibatkan oleh selingkuh dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Orang yang mengalami stres berkelanjutan lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi karena tubuh mereka tidak mampu melawan patogen dengan efektif.

RIZKI DEWI AYU

Pilihan Editor: Alasan Orang Selingkuh Meski Tak Ada Masalah dalam Hubungan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apakah Kopi Instan Baik bagi Kesehatan?

19 jam lalu

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter
Apakah Kopi Instan Baik bagi Kesehatan?

Sama seperti kopi biasa, kopi instan dapat menunjang kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah sedang atau tidak berlebihan.


Manfaat Berpikir Positif: Memperpanjang Umur hingga Menyehatkan Tubuh

3 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com
Manfaat Berpikir Positif: Memperpanjang Umur hingga Menyehatkan Tubuh

Selain membantu mengatasi stres dan tantangan hidup sehari-hari, berpikir positif juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental.


Tips Mengonsumsi Kopi yang Lebih Sehat

4 hari lalu

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter
Tips Mengonsumsi Kopi yang Lebih Sehat

Pecinta kopi penting untuk memperhatikan tips mengonsumsi kopi yang lebih sehat.


Startup Risetku Dukung Penelitian dan Inovasi Kesehatan RI

9 hari lalu

Peneliti kesehatan sekaligus cofounder Risetku, Elvan.
Startup Risetku Dukung Penelitian dan Inovasi Kesehatan RI

Startup Risetku hadir untuk meningkatkan produktivitas peneliti di Indonesia.


Kapan Waktu Terbaik Minum Kopi Menurut Kesehatan?

9 hari lalu

Setelah berbuka puasa, para pecinta kopi mungkin langsung ingin minum kopi. Namun, bolehkah langsung minum kopi saat berbuka puasa? Ini penjelasannya. Foto: Canva
Kapan Waktu Terbaik Minum Kopi Menurut Kesehatan?

Kopi yang dikonsumsi pada malam hari akan mengganggu ritme sirkadian atau siklus alami tubuh selama 24 jam.


Inilah Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi yang Perlu Diketahui

9 hari lalu

Petugas medis meneteskan vaksin polio pada anak balita dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tahap kedua di kantor kelurahan Mojolangu, Malang, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Pelaksanaan Sub PIN polio tahap kedua tersebut menyasar 100.380 anak di Kota Malang yang sebelumnya sudah menerima imunisasi polio tahap pertama dalam program penuntasan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Inilah Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi yang Perlu Diketahui

Vaksinasi dan imunisasi adalah istilah yang berkaitan erat namun memiliki perbedaan mendasar.


Begini Cara Mengecek Status Kepesertaan BPJS Kesehatan

14 hari lalu

Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan di kantor cabang Proklamasi, Jakarta.
Begini Cara Mengecek Status Kepesertaan BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan untuk menjamin peserta mendapatkan manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.


10 Negara dengan Tingkat Perceraian Tertinggi di Dunia

16 hari lalu

Negara dengan tingkat perceraian tertinggi. Foto: Canva
10 Negara dengan Tingkat Perceraian Tertinggi di Dunia

Berikut ini deretan negara dengan angka perceraian tertinggi di dunia, didominasi oleh negara-negara di Benua Asia dan Eropa.


Inilah Ciri-ciri Daging Tidak Layak Dikonsumsi

16 hari lalu

Ilustrasi daging sapi. Foto: Unsplash/PK
Inilah Ciri-ciri Daging Tidak Layak Dikonsumsi

Berikut cara mengetahui apakah daging masih layak dikonsumsi atau tidak.


7 Tips Menghilangkan Lemak Perut dengan Bersepeda

17 hari lalu

Ilustrasi lemak perut (pixabay.com)
7 Tips Menghilangkan Lemak Perut dengan Bersepeda

Berikut adalah langkah-langkah untuk menghilangkan lemak perut saat bersepeda.