Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ciri Khas Minuman Es Liang, Teh Herbal yang Menyegarkan di Panasnya Musim Kemarau

image-gnews
Ilustrasi Es Teh Manis. livestrong.com
Ilustrasi Es Teh Manis. livestrong.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Tanaman herbal, termasuk teh herbal, telah lama dikenal memiliki kemampuan untuk mengobati berbagai infeksi dan penyakit. Di banyak budaya, tanaman-tanaman ini sering dikonsumsi dalam bentuk minuman, seperti rebusan daun, bunga, biji, akar, dan kulit kayu yang diseduh dengan air mendidih.

Salah satu minuman herbal yang terkenal adalah teh herbal, yang semakin populer berkat aroma yang khas, kandungan antioksidannya, dan aplikasinya dalam bidang kesehatan.

Es Liang Teh memiliki rasa yang unik, yakni perpaduan antara pahit dan manis. Rasa pahit yang berasal dari berbagai bahan herbal memberikan kesegaran tersendiri saat diminum. Sangat cocok kala menghadapi musim kemarau dengan suhu di atas rata-rata.

Biasanya, untuk menyeimbangkan rasa pahit tersebut, es Liang Teh ditambahkan gula batu atau madu yang memberikan sentuhan manis yang pas. Kombinasi ini membuat minuman ini tidak hanya menyegarkan, tetapi juga lezat.

Salah satu daya tarik es Liang Teh adalah aroma herbalnya yang menenangkan. Saat diminum, aroma dari berbagai bahan herbal ini memberikan sensasi relaksasi yang menyenangkan. Hal ini menjadikan es Liang Teh tidak hanya sekadar minuman penyegar, tetapi juga memberikan pengalaman minum yang menenangkan. Aroma herbal ini juga membantu menambah kenikmatan saat menikmati es Liang Teh, terutama di tengah cuaca panas yang melelahkan.

Seperti yang dilansir dari garuda.kemdikbud.go.id, pembuatan teh herbal sangatlah sederhana dan dapat dilakukan di rumah. Biasanya, teh herbal dibuat dengan mencampurkan bahan-bahan herbal yang diinginkan dengan air mendidih. Prosesnya adalah sebagai berikut:

1. Persiapan Bahan-Bahan: Siapkan bahan-bahan herbal, baik dalam bentuk kering atau segar, sebanyak kurang lebih 3 gram.
2. Penyeduhan: Seduh bahan-bahan tersebut dengan air panas (100°C) dan diamkan selama 5-10 menit.
3. Konsumsi: Setelah didiamkan, teh herbal siap untuk dikonsumsi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Metode penyeduhan ini menghasilkan ekstrak yang dikenal sebagai minuman herbal, yang sering disebut sebagai "teh" herbal. Ada juga metode lain yang kurang umum digunakan, yaitu maserasi. Dalam metode ini, sejumlah bahan herbal yang setara dengan berat sekitar 6 kantong teh disiapkan dan dilakukan maserasi dengan sekitar 200 gram air dingin selama 12 jam di suhu ruang. Setelah itu, campuran dipanaskan selama 2 menit sebelum dikonsumsi.

Dilansir dari jurnal.uai.ac.id, Liang Teh adalah salah satu contoh teh herbal yang kaya akan senyawa fenolik, yang memiliki sifat antioksidan kuat. Meskipun penelitian tentang teh herbal sering kali lebih fokus pada teh hitam dan teh hijau, beberapa penelitian terbaru telah mengeksplorasi ekstrak air herbal lainnya, termasuk Liang Teh. Sebagian besar ekstrak ini berasal dari bagian tanaman keluarga Lamiaceae.

Efek kesehatan dari teh herbal sangat bergantung pada komposisi bahan-bahan herbal yang digunakan. Namun, sebagian besar manfaat kesehatan yang diberikan oleh teh herbal berasal dari kandungan senyawa fenol yang bersifat antioksidan. Beberapa manfaat kesehatan dari Liang Teh yang telah terbukti antara lain:

1. Menurunkan Tekanan Darah: Liang Teh diketahui dapat membantu menurunkan tekanan darah .
2. Penurunan Kadar Kolesterol: Konsumsi Liang Teh juga dapat berkontribusi pada penurunan kadar kolesterol dalam tubuh .
3. Menghambat Mutagenesis: Selain itu, Liang Teh juga dilaporkan mampu menghambat proses mutagenesis, yang dapat berkontribusi pada pencegahan berbagai penyakit .

Teh herbal, termasuk Liang Teh, tidak hanya menyegarkan tetapi juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Proses pembuatannya yang sederhana memungkinkan siapa saja untuk menikmati manfaatnya dengan mudah. Dengan kandungan senyawa fenolik yang tinggi, teh herbal dapat berfungsi sebagai antioksidan yang kuat, membantu menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan bahkan menghambat mutagenesis. Oleh karena itu, menikmati secangkir teh herbal tidak hanya memanjakan indra tetapi juga mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Pilihan editor: Ini Deretan Makanan yang Disarankan Dikonsumi Saat Haid

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Redakan Sakit Kepala karena Cuaca Panas

5 hari lalu

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
Tips Redakan Sakit Kepala karena Cuaca Panas

Ada beberapa penyebab sakit kepala saat cuaca panas, termasuk dehidrasi. Berikut saran pakar untuk mengatasinya.


Hujan Mungkin Basahi Sebagian Jabodetabek Sore-Malam Ini, Cek Sebarannya Menurut BMKG

8 hari lalu

Ilustrasi hujan. Pexels/Bibhukalyan
Hujan Mungkin Basahi Sebagian Jabodetabek Sore-Malam Ini, Cek Sebarannya Menurut BMKG

Prediksi cuaca BMKG menyebut ada potensi hujan ringan dan sedang di antara cuaca berawan tebal di Jabodetabek di sisa hari ini.


Waspadai Cuaca Panas dan Korsleting, Berikut Upaya Mencegah Kebakaran

11 hari lalu

Kebakaran kembali melanda pemukiman padat penduduk di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu pagi, 14 Agustus 2024. Kebakaran yang terjadi di Jalan Moa No. 2b, RT 7/RW 16, Kelurahan Pejagalan ini menghanguskan sekitar 120 rumah petak dan 35 lapak. Dok. Damkar Jakarta Utara
Waspadai Cuaca Panas dan Korsleting, Berikut Upaya Mencegah Kebakaran

Suhu yang tinggi dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat dalam menggunakan listrik yang berlebihan saat cuaca panas sehingga berisiko kebakaran.


Kunjungan Malam ke Observatorium Bosscha Berakhir Agustus, Ini Alternatifnya

16 hari lalu

Lampu-lampu sorot mengarah ke langit yang mengganggu pengamatan astronomi di Observatorium Bosscha pada Juli 2024. (Dok.Observatorium Bosscha)
Kunjungan Malam ke Observatorium Bosscha Berakhir Agustus, Ini Alternatifnya

Publik masih berkesempatan datang ke Observatorium Bosscha lewat Kunjungan Sekolah dan Kunjungan Siang Berpemandu setelah mendaftar secara daring.


Macam-macam Kulit Gatal Akibat Cuaca Panas Musim Kemarau

17 hari lalu

Ilustrasi kulit gatal (Pixabay.com)
Macam-macam Kulit Gatal Akibat Cuaca Panas Musim Kemarau

Kenaikan suhu dan kekurangan kelembapan dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, termasuk kulit gatal yang mengganggu.


Prediksi Cuaca BMKG Sepekan ke Depan, Simak Sebaran Potensi Hujan Lebat di Indonesia

17 hari lalu

Ilustrasi hujan deras. Shutterstock
Prediksi Cuaca BMKG Sepekan ke Depan, Simak Sebaran Potensi Hujan Lebat di Indonesia

Berdasarkan analisis BMKG sepekan ke belakang, hujan lebat antara lain turun di Nagan Raya, Aceh, dan Balikpapan-Kalimantan Timur.


Macam Masalah Kesehatan Akibat Tidur dengan Kipas Angin

19 hari lalu

Kipas Angin
Macam Masalah Kesehatan Akibat Tidur dengan Kipas Angin

Pakar kesehatan menyebut alasan tak disarankan tidur sambil menyalakan kipas angin karena lebih banyak bahayanya daripada manfaatnya.


8 Gejala Penyakit Jantung yang Terasa saat Cuaca Panas

22 hari lalu

Ilustrasi suhu panas. Foto : Freepik
8 Gejala Penyakit Jantung yang Terasa saat Cuaca Panas

Beberapa gejala penyakit jantung bisa muncul ketika cuaca panas yang juga bisa mengindikasikan ada masalah jantung. Apa saja?


Yogyakarta Siaga Darurat Bencana Kekeringan hingga Akhir Agustus

32 hari lalu

Ilustrasi. Lahan pertanian yang mengalami kekeringan atau kesulitan irigasi di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)
Yogyakarta Siaga Darurat Bencana Kekeringan hingga Akhir Agustus

Kabupaten Gunungkidul, Kulon Progo dan Sleman Yogyakarta sebelumnya telah mengeluarkan status siaga darurat hidrometeorologi.


Prediksi Hujan Hari Ini di Jabodetabek dari BMKG, Antisipasi Sejak Pukul 11

33 hari lalu

Ilustrasi hujan. Pexels/Rahul P
Prediksi Hujan Hari Ini di Jabodetabek dari BMKG, Antisipasi Sejak Pukul 11

Prediksi cuaca BMKG, hari ini hanya Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu tak berpotensi hujan. Yang lain bisa sepanjang siang-sore atau sore-malam.