Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Macam Penyakit Menular dan Komplikasinya bila Anak Tak Imunisasi

Reporter

image-gnews
Peserta mengikuti imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Peserta mengikuti imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine, meminta orang tua tak menyepelekan imunisasi anak khususnya saat Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Ia menjelaskan imunisasi penting untuk menghindarkan penyakit-penyakit berbahaya. Karena itu, dia berharap orang tua bijak dalam mengambil keputusan.

"Masih ada saja orang tua yang lebih percaya pada orang-orang yang bukan bidangnya. Misal teman arisan, tetangga, dan lain-lain. Padahal, ini penting sekali, jadi kita harus terus perkuat pengetahuan," kata Prima saat diskusi daring yang digelar Kementerian Kesehatan, Jumat, 16 Agustus 2024.

Misalnya penyakit campak, masih banyak orang tua yang menyepelekannya sebab mereka hanya memahami saat anak sakit campak maka hanya akan timbul gejala demam dan ruam merah yang nantinya sembuh dengan sendirinya. Padahal, campak bisa menyebabkan komplikasi seperti radang otak dan inilah yang perlu diwaspadai orang tua, khususnya yang memiliki anak usia sekolah.

“Saya yakin enggak ada orang tua yang mau anaknya cacat. Kalau anak sudah kena radang otak pasti ada bekasnya. Dia enggak akan berpikir dengan baik lagi. Dia juga seumur hidup akan butuh bantuan,” papar Prima.

Waspadai penyakit menular lain
Tak hanya campak, ia juga mengatakan orang tua perlu mewaspadai penyakit rubella. Apalagi anak bisa menjadi sumber penularan karena virus tersebut senang hidup di tubuh anak-anak.

"Sehingga anak-anak yang terinfeksi akan bisa menularkan. Misalnya anak menularkan pada ibu yang sedang mengandung, maka ibu akan terkena virus tersebut dan bayi yang dikandung memiliki kemungkinan lahir cacat," jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara untuk difteri, penyakit ini bisa menimbulkan selaput putih di tenggorokan yang menyebabkan anak mengalami sesak napas. Apabila hal ini terjadi, tenggorokan anak perlu dilubangi guna membantu pernapasan.

Karena itu, Prima berharap orang tua mengizinkan anak-anaknya mendapatkan imunisasi di sekolah. Ia menjelaskan BIAS dilaksanakan Agustus dan November, serentak di seluruh Indonesia. Pada Agustus, yang diberikan adalah imunisasi campak, rubella pada anak kelas 1 SD, dan HPV untuk siswi kelas 5 dan 6 SD. Pada November, yang diberikan adalah imunisasi difteri dan tetanus untuk seluruh anak yang duduk di bangku kelas 1, 2, dan 5 sekolah SD.

Apabila pada hari imunisasi anak tak hadir maka pihak sekolah akan menanyai orang tua dan memberikan surat rujukan agar anak tersebut bisa diimunisasi di puskesmas terdekat. Program ini juga tak hanya menyasar anak-anak yang bersekolah. Bagi yang tak bersekolah dan berusia sama bisa mendapatkan imunisasi dengan mendatangi sekolah-sekolah.

Pilihan Editor: Pentingnya Vaksin Polio sehingga Tak Boleh Dilewatkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apa Pentingnya Imunisasi Polio Secara Menyeluruh?

10 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio kepada balita saat Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Posyandu Citra, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa 20 Agustus 2024. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan vaksinasi polio kepada 521.923 anak usia 0-7 tahun di 10 kabupaten/kota guna memberantas penyakit polio dan melindungi generasi muda dari risiko cacat permanen akibat infeksi virus polio. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Apa Pentingnya Imunisasi Polio Secara Menyeluruh?

Empat kasus polio kembali terjadi di Indonesia pada 2024. Berikut pentingnya lakukan imunisasi polio secara menyeluruh.


Tangkal Virus Japanese Encephalitis, Dinkes Yogyakarta Gelar Imunisasi untuk Ratusan Ribu Anak

11 hari lalu

Sejumlah warga membawa anaknya saat menunggu giliran pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 di Kantor Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Selasa 13 Agustus 2024. Pemerintah Kota Denpasar menyediakan sebanyak 896 pos untuk pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Tangkal Virus Japanese Encephalitis, Dinkes Yogyakarta Gelar Imunisasi untuk Ratusan Ribu Anak

Dinas Kesehatan DIY menggelar imunisasi Japanese Encephalitis (JE) pada 3 September hingga 31 Oktober 2024. JE bisa memicu peradangan otak.


Ayu Ting Ting Ungkap Kronologi Keponakannya, Tiba-tiba Sakit Usai Vaksinasi

15 hari lalu

Keluarga Ayu Ting Ting dikunjungi Ivan Gunawan setelah keponakannya meninggal. Foto: Instagram.
Ayu Ting Ting Ungkap Kronologi Keponakannya, Tiba-tiba Sakit Usai Vaksinasi

Ayu Ting Ting mengungkap kronologi keponakannya, Rayaz Zoltan Fachrizal, meninggal setelah sakit usai vaksinasi polio.


Orang Dewasa pun Perlu Vaksin, Simak Penjelasan Vaksinolog

22 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)
Orang Dewasa pun Perlu Vaksin, Simak Penjelasan Vaksinolog

Pakar menjelaskan sebagian vaksin sudah diberikan di usia anak dan seiring waktu antibodinya menurun sehingga perlu penguat saat memasuki usia dewasa.


IDAI Ingatkan Bahaya Batuk Rejan dan Pentingnya Imunisasi

24 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
IDAI Ingatkan Bahaya Batuk Rejan dan Pentingnya Imunisasi

Batuk rejan membuat anak sulit menarik napas hingga mengeluarkan bunyi ketika batuk sehingga perlu dicegah sejak awal dengan imunisasi.


Bedanya Mpox dengan Cacar Air hingga Campak

26 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Bedanya Mpox dengan Cacar Air hingga Campak

Dokter spesialis penyakit dalam jelaskan cara mendiagnosis Mpox hingga bedanya dengan penyakit lain.


Dokter Gaza: Polio Bisa Merenggut Lebih Banyak Nyawa Daripada Bom-bom Israel

28 hari lalu

Seorang anak Palestina terlihat sedang diperiksa oleh seorang dokter di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, di tengah kekhawatiran penyebaran polio setelah kasus pertama dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan, saat konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, 18 Agustus 2024. REUTERS/Ramadan Abed
Dokter Gaza: Polio Bisa Merenggut Lebih Banyak Nyawa Daripada Bom-bom Israel

Virus polio telah ditemukan di Gaza pada anak berusia 10 bulan yang belum mendapatkan imunisasi sama sekali.


Dokter Anak Sebut Risiko Menunda Imunisasi

28 hari lalu

Seorang anak mendapatkan imunisasi polio tahap kedua saat Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 di Kantor Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Selasa 13 Agustus 2024. Pemerintah Kota Denpasar menyediakan sebanyak 896 pos untuk pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Dokter Anak Sebut Risiko Menunda Imunisasi

Dokter anak mengatakan imunisasi merupakan prosedur penting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya sehingga tak baik ditunda.


Vaksin HPV Gratis Aman bagi Anak, Simak Penjelasan Kemenkes

34 hari lalu

Petugas medis menyiapkan vaksin HPV (Human Papillomavirus) pada kegiatan bulan imunisasi  di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu 26 Agustus 2020. Imunisasi yang diikuti siswi kelas V dan VI untuk mencegah infeksi virus HPV (human papillomavirus). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Vaksin HPV Gratis Aman bagi Anak, Simak Penjelasan Kemenkes

Vaksin HPV gratis dipastikan aman dan berkualitas baik sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, kata Kemenkes.


Dokter Anak Ingatkan Kebanyakan Kasus Polio tanpa Gejala

49 hari lalu

Petugas kesehatan memberikan vaksin polio tetes kepada seorang anak saat pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa 23 Juli 2024. PIN Polio di Kota Palu menargetkan pemberian imunisasi kepada 57 ribu anak selama sepekan pelaksanaan kegiatan tersebut. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Dokter Anak Ingatkan Kebanyakan Kasus Polio tanpa Gejala

Semua orang perlu terlibat dalam kesuksesan imunisasi polio karena penyakit yang disebabkan virus ini dapat menyebabkan kelumpuhan.