Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang Dewasa pun Perlu Vaksin, Simak Penjelasan Vaksinolog

Reporter

image-gnews
Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)
Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dan vaksinolog Dirga Sakti Rambe menjelaskan pentingnya vaksin di usia dewasa untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Ia menjelaskan sebagian vaksin sudah diberikan pada usia anak dan seiring waktu antibodinya menurun sehingga perlu penguat atau booster saat memasuki usia dewasa.

"Konsep vaksinasi dan imunisasi itu untuk perlindungan dari lahir sampai meninggal. Jadi, efeknya sepanjang hayat, dari rahim sampai lanjut usia, kita pingin sepanjang hidupnya terlindungi dan bisa dijaga dengan vaksinasi," kata Dirga di Jakarta, Minggu, 25 Agustus 2024.

"Kemudian, ada penyakit-penyakit di usia dewasa itu unik. Contohnya sakit gula, jantung, ginjal, itu pada anak-anak jarang, bahkan tidak ada. Dan ketika dewasa kita sakit-sakitan segala macam, jadi perlu ada perlindungan dengan vaksin," ujarnya.

Ia juga mengatakan masih ada orang dewasa yang sama sekali belum pernah vaksinasi dari masa kecilnya. "Jadi ketika dewasa, vaksin menjadi penting, juga memang ada beberapa vaksin yang spesifik untuk orang dewasa seperti vaksin cacar api, itu spesifik untuk orang dewasa," tambahnya.

Diakomodasi pemerintah
Menurutnya, prinsip vaksin yakni semua penting tetapi perlu dipilih prioritasnya mengingat ketersediaan vaksin juga menyesuaikan penyakit-penyakit tertentu yang sebelumnya telah diteliti oleh para dokter dan ahli.

"Juga soal urgensi atau ketersediaan, biaya, dan segala macamnya. Contohnya lansia, itu per definisi, 60 tahun kalau di Malaysia. Tetapi di kita mungkin bisa geser di usia 50-60 tahun karena begitu kita sudah tua tentu muncul penyakit-penyakit degeneratif, misalnya diabetes, stroke, termasuk infeksi yang mungkin waktu masih muda kita tidak terlalu rentan," paparnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menyebutkan saat ini lebih dari 50 persen vaksin sudah diakomodasi pemerintah tetapi terbatas pada anak. Sedangkan untuk orang dewasa masih perlu biaya mandiri.

"Kalau orang dewasa di Indonesia memang sayangnya belum ada. Jadi memang vaksin dewasa hampir seluruhnya masih dibayar mandiri walaupun kita bersyukur ketersediaan vaksin sekarang jauh lebih baik daripada zaman dulu. Jadi, sekarang kita senang banget sudah ada vaksin baru lagi," katanya.

Ia juga mengapresiasi peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi sejak pandemi COVID-19 namun masih terdapat tantangan dari segi jaminan oleh pemerintah. "Kemarin saat COVID-19 kesadaran orang dewasa bertambah. Jadi sekarang banyak yang paham ternyata vaksin itu penting banget. Aksesnya sekarang sebetulnya lebih mudah daripada zaman dulu, ketersediaan lebih mudah. Hanya saja kita masih punya PR untuk penyediaannya dan jaminan dari pemerintah, apalagi dibandingkan vaksin pada anak," tuturnya.

Pilih Editor: Cegah Gondongan dengan Vaksinasi, Simak Penjelasan Dokter Anak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Sakit, Kapan Boleh Tetap Sekolah atau di Rumah Saja?

19 jam lalu

Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc
Anak Sakit, Kapan Boleh Tetap Sekolah atau di Rumah Saja?

Orang tua boleh khawatir bila anak sakit tapi bukan berarti otomatis tak mengizinkan ke sekolah. Kapan anak sakit harus di rumah atau tetap sekolah?


Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

2 hari lalu

Ilustrasi anak sakit flu/pilek. Shutterstock.com
Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

Bergulat dengan penyakit seperti pilek, sakit perut, dan flu membuat anak-anak stres. Berikutsaran agar anak tak gampang tertular penyakit di sekolah.


Sudah Pernah Terkena DBD, Bisakah Terinfeksi Lagi?

4 hari lalu

Petugas kesehatan Puskesmas melakukan fogging (pengasapan) dan membasmi sebaran sarang nyamuk Aedes Aegepty, di lingkungan RT.9 RW 8 Kampung Baru I Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 29 Mei 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat tajam mencapai 7.142 orang terjangkit dan 15 orang meninggal dunia terdiri anak - anak dan orang tua lanjut usia, selain itu pemerintah mengingatkan kepada masyarakat selalu rajin melakukan langkah antisipasi untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan upaya 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) di sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal masing - masing. TEMPO/Imam Sukamto
Sudah Pernah Terkena DBD, Bisakah Terinfeksi Lagi?

Sebagian orang yang pernah terinfeksi DBD beranggapan mereka sudah kebal, tidak akan terinfeksi lagi. Bagaimana faktanya?


Cara Mengatur Konsumsi Buah Harian

7 hari lalu

Ilustrasi wanita makan buah apel. Foto: Freepik.com/lifestylememory
Cara Mengatur Konsumsi Buah Harian

Makan buah setiap hari dapat membantu menurunkan risiko terkena berbagai penyakit.


Apa Pentingnya Imunisasi Polio Secara Menyeluruh?

7 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio kepada balita saat Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Posyandu Citra, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa 20 Agustus 2024. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan vaksinasi polio kepada 521.923 anak usia 0-7 tahun di 10 kabupaten/kota guna memberantas penyakit polio dan melindungi generasi muda dari risiko cacat permanen akibat infeksi virus polio. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Apa Pentingnya Imunisasi Polio Secara Menyeluruh?

Empat kasus polio kembali terjadi di Indonesia pada 2024. Berikut pentingnya lakukan imunisasi polio secara menyeluruh.


Menkes Sebut 88 Penderita Mpox di Indonesia Sembuh, Vaksin dan Alat Periksa Sudah Disebar

8 hari lalu

Petugas kesehatan membantu seorang penumpang yang sakit dari Malaysia saat melakukan pengawasan di Pelabuhan Dumai, Riau, Jumat, 30 Agustus 2024. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Dumai meningkatkan pengawasan terhadap penumpang yang tiba dari luar negeri untuk mencegah penyebaran penyakit cacar monyet (Mpox) masuk ke Riau dengan cara mendeteksi suhu tubuh penumpang dan akan memberlakukan pengisian aplikasi SATUSEHAT Health Pass untuk masuk ke pelabuhan itu. ANTARA/Aswaddy Hamid
Menkes Sebut 88 Penderita Mpox di Indonesia Sembuh, Vaksin dan Alat Periksa Sudah Disebar

Menkes Budi Gunadi Sadikin memastikan penderita Mpox atau cacar monyet varian virus clade IIB di Indonesia sudah sembuh 100 persen.


Tangkal Virus Japanese Encephalitis, Dinkes Yogyakarta Gelar Imunisasi untuk Ratusan Ribu Anak

8 hari lalu

Sejumlah warga membawa anaknya saat menunggu giliran pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 di Kantor Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Selasa 13 Agustus 2024. Pemerintah Kota Denpasar menyediakan sebanyak 896 pos untuk pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Tangkal Virus Japanese Encephalitis, Dinkes Yogyakarta Gelar Imunisasi untuk Ratusan Ribu Anak

Dinas Kesehatan DIY menggelar imunisasi Japanese Encephalitis (JE) pada 3 September hingga 31 Oktober 2024. JE bisa memicu peradangan otak.


Mpox: Mengisi Aplikasi Satu Sehat hingga Donasi Vaksin

9 hari lalu

Partikel virus mpox (kuning dan merah) ditemukan di dalam sel yang terinfeksi (ungu). (Flickr: NIAID)
Mpox: Mengisi Aplikasi Satu Sehat hingga Donasi Vaksin

Cacar monyet atau MonkeyPox (Mpox) terus menjadi sorotan termasuk Indonesia


5 Fakta Vaksin Mpox di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui

10 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
5 Fakta Vaksin Mpox di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui

Vaksin Mpox di Indonesia menjadi bagian penting dari strategi untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet di tengah meningkatnya jumlah kasus.


Siapa Saja yang Diprioritaskan Mendapatkan Vaksin Mpox?

10 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Siapa Saja yang Diprioritaskan Mendapatkan Vaksin Mpox?

Sesuai dengan anjuran WHO, vaksin Mpox hanya akan diberikan kepada kelompok yang berisiko tinggi.