Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Batu Tawas, Solusi Pamungkas nan Alami Mengatasi Bau Ketiak?

image-gnews
Ilustrasi bubuk tawas. Shutterstock
Ilustrasi bubuk tawas. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBau ketiak menjadi masalah umum yang dapat mengganggu rasa percaya diri. Banyak produk antiperspiran di pasaran yang mengklaim dapat mengatasi masalah ini, namun tidak semuanya bebas dari bahan kimia. Salah satu solusi alami yang semakin populer adalah batu tawas. 

Deodorant merupakan produk yang umum digunakan untuk mengatasi bau badan. Namun, banyak deodorant komersial mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit ketiak. Hal ini dapat menjadi masalah, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.

Penelitian dari ejurnalmalahayati.ac.id menunjukkan bahwa ekstrak tawas memiliki aktivitas antimikroba yang signifikan terhadap Staphylococcus epidermidis, sebuah jenis bakteri yang umum ditemukan pada kulit manusia. Temuan ini membuka peluang baru dalam pengembangan alternatif pengobatan dan produk berbasis tawas sebagai agen antimikroba. 

Tawas, atau alum, dikenal sejak lama dalam berbagai aplikasi, termasuk dalam pengolahan air dan kosmetik. Namun, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa tawas juga memiliki potensi sebagai agen antimikroba. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tawas efektif melawan Staphylococcus epidermidis, yang sering menyebabkan infeksi kulit, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau pada pasien dengan kondisi kulit tertentu.

Staphylococcus epidermidis adalah bakteri Gram-positif yang biasanya tidak patogenik, tetapi dapat menyebabkan infeksi pada individu dengan imunitas rendah atau yang menggunakan perangkat medis seperti kateter. Penggunaan ekstrak tawas sebagai agen antimikroba dapat membantu mengatasi infeksi ini dengan cara yang lebih alami dan aman.

Temuan mengenai aktivitas antimikroba tawas memiliki implikasi penting dalam pengembangan terapi antimikroba. Berikut adalah beberapa potensi penggunaan tawas:

1. Alternatif Pengobatan: Ekstrak tawas dapat digunakan sebagai alternatif atau pelengkap untuk pengobatan konvensional infeksi kulit, terutama dalam kasus di mana bakteri resisten terhadap antibiotik.

2. Pengembangan Produk Antimikroba: Tawas dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam formulasi produk antimikroba, seperti salep, krim, atau antiseptik, untuk mengatasi infeksi kulit secara efektif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Agen Pencegah Infeksi: Dengan aktivitas antimikroba yang terbukti, tawas juga dapat digunakan dalam produk pencegah infeksi, seperti pembersih tangan atau bahan tambahan dalam produk perawatan pribadi.

Tawas kalium memiliki sifat astringen, yang berarti dapat menyebabkan kontraksi atau penyusutan jaringan. Seperti yang dilansir dari jurnal ojs.rajawali.ac.id, hal ini terjadi karena tawas kalium membantu mengurangi ukuran pori-pori dan mengencangkan kulit. Sifat astringen ini sangat berguna dalam produk perawatan kulit, seperti toner dan krim, karena dapat memberikan efek penyempitan pori-pori dan mengurangi tampilan kulit yang kendur.

Jenis-jenis Astringen

- Astringen yang Mengurangi Suplai Darah: Beberapa astringen, seperti epinefrin dan kokain, bekerja dengan mempersempit pembuluh darah kecil, yang dapat mengurangi aliran darah ke area tertentu.
- Astringen yang Mengabstrak Air dari Jaringan: Astringen seperti gliserol dan alkohol menarik air dari jaringan, yang membantu mengeringkan sekresi dan mengurangi kelembapan.
- Astringen yang Menggumpalkan Lapisan Jaringan: Astringen logam, seperti calamine dan tawas, menggumpalkan lapisan jaringan superfisial menjadi kerak, memberikan efek pelindung pada kulit.

Selain sifat astringennya, tawas kalium juga memiliki sifat bakteriostatik, yang berarti dapat mencegah pertumbuhan bakteri. Ini membuat tawas kalium bermanfaat sebagai pengawet dalam produk perawatan pribadi. Dengan mengurangi pertumbuhan bakteri, tawas kalium membantu memperpanjang umur simpan produk, menjaga kebersihan dan efektivitasnya lebih lama.

Batu tawas bekerja dengan cara yang sederhana namun efektif. Ketika diterapkan pada kulit, tawas membentuk lapisan tipis yang membantu menutup pori-pori di ketiak. Ini mengurangi produksi keringat, yang merupakan salah satu penyebab utama bau tidak sedap, termasuk bau ketiak. Selain itu, tawas memiliki sifat antimikroba yang membantu membunuh bakteri penyebab bau badan.

EJURNALMALAHAYATI | OJS RAJAWALI
Pilihan editor:  Deretan Kemungkinan 5 Penyebab Bau Ketiak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deretan Kemungkinan 5 Penyebab Bau Ketiak

18 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Deretan Kemungkinan 5 Penyebab Bau Ketiak

Kelenjar keringat di area tubuh yang lembab, misal ketiak, adalah tempat berkembangnya bakteri. Kehadiran bakteri ini yang menyebabkan bau ketiak.


Benarkah Pakai Parfum Saat Berkeringat Bikin Bau Ketiak Semakin Parah?

20 hari lalu

Ilustrasi mengenakan deodorant. Shutterstock.com
Benarkah Pakai Parfum Saat Berkeringat Bikin Bau Ketiak Semakin Parah?

Banyak yang berpikir untuk langsung menggunakan parfum ketika merasa dirinya bau ketiak. Namun cara ini ternyata membuat badan semakin bau.


Kenapa Bisa Bau Ketiak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

20 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Kenapa Bisa Bau Ketiak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bau ketiak bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Kenali penyebab dan cara mengatasinya agar selalu segar sepanjang hari.


Jenis Kain yang Harus Dihindai Pemilik Masalah Bau Ketiak

21 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Jenis Kain yang Harus Dihindai Pemilik Masalah Bau Ketiak

Sudah pakai deodoran dan ganti gaya hidup tapi masih bau ketiak? mungkin Anda salah pilih pakaian.


7 Tips Mengatasi Bau Ketiak Agar Wangi Sepanjang Hari

24 hari lalu

Ilustrasi ketiak (Pixabay)
7 Tips Mengatasi Bau Ketiak Agar Wangi Sepanjang Hari

Bau ketiak menjadi masalah yang bukan hanya mengganggu diri sendiri, tetapi juga orang di sekitar. Ikuti tips berikut agar ketiak selalu segar.


Amankah Menggunakan Tawas sebagai Deodoran?

8 Desember 2023

Ilustrasi deodoran. Shutterstock
Amankah Menggunakan Tawas sebagai Deodoran?

Tawas atau biasa dikenal sebagai potassium alum adalah senyawa mineral yang memiliki sifat antiseptik dan astringen untuk mengontrol bau badan.


Cegah Bau Badan, Ini 6 Bahan Alami Pengganti Deodoran

7 Desember 2023

Ilustrasi mengenakan deodorant. Shutterstock.com
Cegah Bau Badan, Ini 6 Bahan Alami Pengganti Deodoran

Bahan alami semakin populer digunakan pengganti deodoran.


Sudah Mandi tapi Masih Bau Ketiak, Cek Sebabnya

21 Mei 2023

Ilustrasi mengenakan deodorant. Shutterstock.com
Sudah Mandi tapi Masih Bau Ketiak, Cek Sebabnya

Sudah mandi tapi masih bau ketiak. Berikut penyebab bau ketiak tak sedap meski sudah mandi.


7 Cara Menghilangkan Bau Ketiak

15 Mei 2023

Ilustrasi ketiak perempuan. (Pixabay/Nicolagiordano)
7 Cara Menghilangkan Bau Ketiak

Untuk mencegah bau ketiak, ada beberapa cara yang efektif. Berikut cara menghilangkan bau ketiak


Ahli Bahasa: Pesan Teddy Minahasa ke Dody Prawiranegara Ganti Barang Bukti Merupakan Perintah

9 Maret 2023

Terdakwa kasus dugaan peredaran narkotika Irjen Pol Teddy Minahasa menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023. Sidang lanjutan dengan terdakwa mantan Kapolda Sumatera Barat itu beragendakan mendengarkan keterangan saksi ahli digital forensik Rujit Kuswinoto yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ahli Bahasa: Pesan Teddy Minahasa ke Dody Prawiranegara Ganti Barang Bukti Merupakan Perintah

Ahli bahasa dari UNJ menilai pesan Whatsapp Teddy Minahasa ke Doddy Prawiranegara merupakan perintah. Minta ganti barang bukti sabu dengan tawas.