TEMPO.CO, Jakarta - Bau ketiak menjadi masalah umum yang dapat mengganggu rasa percaya diri. Banyak produk antiperspiran di pasaran yang mengklaim dapat mengatasi masalah ini, namun tidak semuanya bebas dari bahan kimia. Salah satu solusi alami yang semakin populer adalah batu tawas.
Deodorant merupakan produk yang umum digunakan untuk mengatasi bau badan. Namun, banyak deodorant komersial mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit ketiak. Hal ini dapat menjadi masalah, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.
Baca juga:
Penelitian dari ejurnalmalahayati.ac.id menunjukkan bahwa ekstrak tawas memiliki aktivitas antimikroba yang signifikan terhadap Staphylococcus epidermidis, sebuah jenis bakteri yang umum ditemukan pada kulit manusia. Temuan ini membuka peluang baru dalam pengembangan alternatif pengobatan dan produk berbasis tawas sebagai agen antimikroba.
Tawas, atau alum, dikenal sejak lama dalam berbagai aplikasi, termasuk dalam pengolahan air dan kosmetik. Namun, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa tawas juga memiliki potensi sebagai agen antimikroba. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tawas efektif melawan Staphylococcus epidermidis, yang sering menyebabkan infeksi kulit, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau pada pasien dengan kondisi kulit tertentu.
Staphylococcus epidermidis adalah bakteri Gram-positif yang biasanya tidak patogenik, tetapi dapat menyebabkan infeksi pada individu dengan imunitas rendah atau yang menggunakan perangkat medis seperti kateter. Penggunaan ekstrak tawas sebagai agen antimikroba dapat membantu mengatasi infeksi ini dengan cara yang lebih alami dan aman.
Temuan mengenai aktivitas antimikroba tawas memiliki implikasi penting dalam pengembangan terapi antimikroba. Berikut adalah beberapa potensi penggunaan tawas:
1. Alternatif Pengobatan: Ekstrak tawas dapat digunakan sebagai alternatif atau pelengkap untuk pengobatan konvensional infeksi kulit, terutama dalam kasus di mana bakteri resisten terhadap antibiotik.
2. Pengembangan Produk Antimikroba: Tawas dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam formulasi produk antimikroba, seperti salep, krim, atau antiseptik, untuk mengatasi infeksi kulit secara efektif.
3. Agen Pencegah Infeksi: Dengan aktivitas antimikroba yang terbukti, tawas juga dapat digunakan dalam produk pencegah infeksi, seperti pembersih tangan atau bahan tambahan dalam produk perawatan pribadi.
Tawas kalium memiliki sifat astringen, yang berarti dapat menyebabkan kontraksi atau penyusutan jaringan. Seperti yang dilansir dari jurnal ojs.rajawali.ac.id, hal ini terjadi karena tawas kalium membantu mengurangi ukuran pori-pori dan mengencangkan kulit. Sifat astringen ini sangat berguna dalam produk perawatan kulit, seperti toner dan krim, karena dapat memberikan efek penyempitan pori-pori dan mengurangi tampilan kulit yang kendur.
Jenis-jenis Astringen
- Astringen yang Mengurangi Suplai Darah: Beberapa astringen, seperti epinefrin dan kokain, bekerja dengan mempersempit pembuluh darah kecil, yang dapat mengurangi aliran darah ke area tertentu.
- Astringen yang Mengabstrak Air dari Jaringan: Astringen seperti gliserol dan alkohol menarik air dari jaringan, yang membantu mengeringkan sekresi dan mengurangi kelembapan.
- Astringen yang Menggumpalkan Lapisan Jaringan: Astringen logam, seperti calamine dan tawas, menggumpalkan lapisan jaringan superfisial menjadi kerak, memberikan efek pelindung pada kulit.
Selain sifat astringennya, tawas kalium juga memiliki sifat bakteriostatik, yang berarti dapat mencegah pertumbuhan bakteri. Ini membuat tawas kalium bermanfaat sebagai pengawet dalam produk perawatan pribadi. Dengan mengurangi pertumbuhan bakteri, tawas kalium membantu memperpanjang umur simpan produk, menjaga kebersihan dan efektivitasnya lebih lama.
Batu tawas bekerja dengan cara yang sederhana namun efektif. Ketika diterapkan pada kulit, tawas membentuk lapisan tipis yang membantu menutup pori-pori di ketiak. Ini mengurangi produksi keringat, yang merupakan salah satu penyebab utama bau tidak sedap, termasuk bau ketiak. Selain itu, tawas memiliki sifat antimikroba yang membantu membunuh bakteri penyebab bau badan.
EJURNALMALAHAYATI | OJS RAJAWALI
Pilihan editor: Deretan Kemungkinan 5 Penyebab Bau Ketiak