TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti menyebut bayar utang tidur di akhir pekan sebagai respons alami pada banyak orang dan ternyata kebiasaan ini bermanfaat bagi kesehatan jantung. Para peneliti kardiovaskular dari Cina akan mempresentasikan penemuan ini pada Kongres European Society of Cardiology (ESC) 2024 di London, Inggris, pada 30 Agustus-2 September, dengan data yang diambil dari studi Biobank UK yang menganalisa 90.903 orang selama lebih dari 14 tahun.
Sebanyak 19.816 (21,8 persen) peserta mengaku kurang tidur, kurang dari tujuh jam semalam, sementara sisanya mengaku kadang-kadang kurang tidur. Peserta yang menyatakan banyak tidur di akhir pekan didapati berisiko 20 persen lebih rendah terkena penyakit jantung -- termasuk penyakit jantung iskemik, gagal jantung, kelainan irama jantung, dan stroke -- dibandingkan yang tak banyak tidur di akhir minggu.
Mengurangi stres
Salah satu penulis penelitian, Song Yanjun, dari Pusat Penyakit Kardiovaskular Nasional RS Fuwai di Beijing, Cina, mengkonfirmasi penemuan ini dan menyebut penting bagi yang kurang tidur di hari-hari kerja. Peneliti lain dari rumah sakit yang sama, Liu Zechen, menegaskan penemuan ini.
"Penemuan kami menunjukkan populasi masyarakat modern mengalami kurang tidur dan yang 'membayarnya' di akhir pekan berisiko lebih rendah terkena penyakit jantung," jelasnya, dikutip dari Fox News Digital.
Menurut Dr. Marc Siegel, pengajar kedokteran di Universitas New York, penemuan ini cukup menjanjikan. Membayar utang tidur di akhir pekan membuat otak bisa otomatis membuang racun-racun dan mengurangi pelepasan hormon stres yang berdampak pada jantung.
Pilihan Editor: Dokter Jantung Ingatkan Risiko Kesehatan pada Perokok meski Tampak Sehat