Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada Bagi yang Alergi Debu Karena September Puncak Kemarau, Ini Cara yang Bisa Dilakukan

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi Alergi Debu. shutterstock.com
Ilustrasi Alergi Debu. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memprediksi bahwa puncak musim kemarau tahun 2024 akan terjadi pada bulan September ini. Terutama di sebagian besar wilayah Indonesia. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa musim kemarau tahun ini mengalami pergeseran dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bagaimana efeknya buat mereka yang memiliki alergi debu?

“Sebanyak 317 ZOM [Zona Musim] atau sekitar 45,61 persen wilayah Indonesia diperkirakan mengalami puncak musim kemarau pada Agustus 2024. Wilayah tersebut meliputi sebagian Sumatra Selatan, Jawa Timur, Kalimantan, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Maluku, dan sebagian besar Papua. Selain itu, ada juga beberapa wilayah yang mengalami puncak musim kemarau pada bulan Juli sebanyak 217 ZOM [31,22 persen], dan September sebanyak 68 ZOM [9,78 persen,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi BMKG.

BMKG memaparkan bahwa sifat musim kemarau tahun ini bervariasi di berbagai daerah. Beberapa wilayah diprediksi mengalami musim kemarau dengan curah hujan di bawah normal, seperti Aceh, Sumatra Utara, Riau, Bangka Belitung, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan beberapa bagian Sulawesi, NTT, serta Papua.

Sementara itu, wilayah lain diprediksi akan mengalami musim kemarau dengan curah hujan di atas normal, termasuk Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua Selatan.

Musim kemarau sering kali membawa permasalahan tambahan bagi mereka yang memiliki alergi terhadap debu. Dengan angin yang kencang dan hujan yang jarang, debu mudah beterbangan di udara, memperburuk kondisi kesehatan bagi mereka yang sensitif terhadap partikel debu.

Bagi Anda yang memiliki alergi debu, musim kemarau ini mungkin akan terasa lebih berat. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak alergi debu selama musim kemarau.

Cara Mencegah Kambuhnya Alergi Debu

Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah kambuhnya alergi debu di musim kemarau:

1. Jaga kebersihan tempat tidur dan bantal 

Rutin mencuci peralatan tidur dengan air panas bisa membantu membunuh tungau debu dan menghilangkan alergen. Disarankan untuk menggunakan bantal berbahan sintetis agar lebih aman dari debu.

2. Bersihkan perabotan rumah secara teratur 

Membersihkan dan mengganti gorden, karpet, serta perabotan lain secara rutin adalah langkah penting. Gunakan lap basah saat membersihkan perabotan keras untuk mencegah debu beterbangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Gunakan penutup tempat tidur anti-alergen 

Gunakan pelindung kasur dan bantal yang anti-debu untuk mencegah tungau bersarang.

4. Gunakan penyedot debu yang efisien 

Penyedot debu dengan filter HEPA bisa menjadi solusi membersihkan rumah tanpa menyebarkan debu kembali ke udara. Jika Anda alergi, kenakan masker saat membersihkan rumah.

5. Kontrol kelembapan udara 

Jaga kelembapan udara di rumah agar tetap rendah. Dehumidifier bisa digunakan untuk menurunkan kelembapan yang sering kali menjadi tempat ideal bagi tungau debu untuk berkembang.

6. Ganti gorden tebal dengan tirai yang lebih ramah alergi 

Mengganti gorden tebal dengan tirai venetian atau penutup jendela lipat bisa mengurangi penumpukan debu. Jika tetap menggunakan gorden, pastikan mencucinya dengan air panas secara teratur.

KARUNIA PUTRI | BMKG | RINDI ARISKA
Pilihan editor: Lengkap, Kenali Gejala dan Penyebab Rhinitis Alergi

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prediksi Cuaca BMKG: Hujan Ringan Guyur Sebagian Jakarta Malam Nanti

3 jam lalu

Sejumlah pekerja kantoran menggunakan payung menembus guyuran air hujan, di kawasan gedung perkantoran Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 25 September 2024. Menurut peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebar disertai angin kencang dan petir dampak dari pelemahan siklon tropis di utara yang mengundang konvergensi di wilayah Indonesia, tersebar di wiliayah Selatan, Jabodetabek dan Kepulauan Seribu. TEMPO/Imam Sukamto
Prediksi Cuaca BMKG: Hujan Ringan Guyur Sebagian Jakarta Malam Nanti

BMKG memprediksi sebagian Jakarta diguyur hujan malam ini, Rabu, 9 Oktober 2024. Bogor dan Depok juga diguyur hujan sejak siang hingga malam.


BMKG Prediksi Pulau Jawa Cerah dan Berawan Dua Hari Ini, Suhu Naik saat Siang

6 jam lalu

Warga menggunakan payung saat aktivitas di luar ruangan menghindari terik matahari di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena gelombang panas di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir tidak berkaitan dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia. TEMPO/Subekti.
BMKG Prediksi Pulau Jawa Cerah dan Berawan Dua Hari Ini, Suhu Naik saat Siang

Cuaca cerah dan berawan masih akan terjadi di Pulau Jawa selama 2 hari ke depan.


Gempa M4,9 Guncang Sukabumi Malam Ini, Gempa Dangkal Karena Aktivitas Sesar Dasar Laut

11 jam lalu

Ilustrasi gempa. shutterstock.com
Gempa M4,9 Guncang Sukabumi Malam Ini, Gempa Dangkal Karena Aktivitas Sesar Dasar Laut

BMKG mencatat gempa berkekuatan M 4,9 mengguncang wilayah Sukabumi dan sekitarnya pada pukul 21.12 WIB.


BMKG Jelaskan Titik Zenit Matahari dan Suhu Siang yang sampai 37 Derajat

13 jam lalu

Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
BMKG Jelaskan Titik Zenit Matahari dan Suhu Siang yang sampai 37 Derajat

Menurut BMKG, titik zenit matahari tak signifikan menyebabkan suhu panas sepekan terakhir di sejumlah wilayah. Lalu apa?


Cuaca Jakarta dan Beberapa Kota Panas Terik di Siang Hari, BMKG: Berlangsung Hingga Beberapa Hari ke Depan

14 jam lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Cuaca Jakarta dan Beberapa Kota Panas Terik di Siang Hari, BMKG: Berlangsung Hingga Beberapa Hari ke Depan

Cuaca panas dipengaruhi oleh kondisi angin timuran (Monsun Australia) yang membawa udara kering.


BMKG Ingatkan Risiko Gelombang Tinggi 4 Meter di Laut, Ada di Wilayah Mana?

17 jam lalu

Nelayan menarik perahu untuk disandarkan di kawasan Pelabuhan Jepara, Jobokuto, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu 3 Februari 2024. BMKG stasiun meteorologi maritim Tanjung Emas Semarang mengeluarkan peringatan dini adanya potensi gelombang tinggi hingga 2,5 meter di Laut Jawa bagian tengah dan perairan Karimunjawa 3-4 Fabuari 2024. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
BMKG Ingatkan Risiko Gelombang Tinggi 4 Meter di Laut, Ada di Wilayah Mana?

BMKG menerbitkan peringatan dini soal potensi gelombang tinggi 2,5-4 meter di laut. Berlaku hingga hari ini, Selasa 8 Oktober 2024.


Cuaca Panas Terik Belakangan Ini, BMKG: Tetap Waspada Hujan Lebat

1 hari lalu

Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
Cuaca Panas Terik Belakangan Ini, BMKG: Tetap Waspada Hujan Lebat

BMKG menyatakan bahwa cuaca di berbagai wilayah Indonesia belakangan ini terasa panas terik matahari. Kenapa tetap waspada hujan lebat?


Titik Zenit Matahari di Atas Jakarta Hari Ini, BMKG Perkirakan Suhu Maksimum 34-35 Derajat

1 hari lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Titik Zenit Matahari di Atas Jakarta Hari Ini, BMKG Perkirakan Suhu Maksimum 34-35 Derajat

Berikut ini prediksi cuaca dari BMKG selengkapnya pada hari ini untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya alias Jabodetabek.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter di Sejumlah Perairan

1 hari lalu

Sejumlah kapal ditambat di Dermaga Muara Baru, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 7 - 8 Oktober 2024.


Info Gempa Terkini BMKG: Guncangan Dinihari di Bogor, Bandung, lalu Sampang

2 hari lalu

Peta lokasi gempa di barat laut Sampang. Foto : BMKG
Info Gempa Terkini BMKG: Guncangan Dinihari di Bogor, Bandung, lalu Sampang

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Sampang, Jawa Timur