TEMPO.CO, Jakarta - Aritmia atau gangguan irama jantung adalah kondisi medis yang signifikan dengan potensi dampak serius terhadap kesehatan dan kualitas hidup. Aritmia dapat mengganggu aliran darah ke organ vital dan meningkatkan risiko komplikasi serius seperti stroke, gagal jantung, dan kematian mendadak akibat jantung.
Komplikasi aritmia
Salah satu risiko utama aritmia yang tidak dikelola adalah stroke ketika pembekuan darah terbentuk di jantung dan kemudian terlepas, mengalir melalui aliran darah dan menyumbat arteri di otak. Selain stroke, aritmia juga dapat menyebabkan gagal jantung.
Pada aritmia yang kronis atau berat, seperti fibrilasi atrium atau takikardia ventrikular, jantung tidak dapat memompa darah dengan efisien. Kondisi ini mengganggu kemampuan jantung untuk mempertahankan aliran darah yang cukup ke seluruh tubuh, menyebabkan kelelahan, sesak napas, dan pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki.
Kemungkinan komplikasi lain dari aritmia yang serius adalah kematian mendadak. Aritmia berbahaya seperti takikardia ventrikular atau fibrilasi ventrikular dapat menyebabkan jantung berhenti memompa darah. Untuk mencegah komplikasi ini, penting untuk mengelola aritmia dengan pendekatan yang komprehensif, termasuk obat-obatan yang diresepkan untuk mengontrol ritme jantung, prosedur medis seperti ablasi untuk mengatasi area jantung yang menyebabkan gangguan irama jantung, serta perangkat medis seperti pacemaker atau defibrilator, dan juga mengubah gaya hidup lebih sehat.
Metode perawatan
Cryoablation adalah teknik perawatan terbaru yang menggunakan suhu sangat rendah untuk membekukan jaringan jantung yang menyebabkan gangguan ritme. Prosedur ini dimulai dengan pemberian anestesi lokal dan bius ringan untuk memastikan kenyamanan pasien. Kateter dimasukkan melalui pembuluh darah dan dipandu ke jantung menggunakan teknologi pencitraan canggih.
Energi dingin diterapkan melalui kateter untuk membekukan area target sehingga menghentikan sinyal abnormal yang menyebabkan aritmia. Cryoablation memiliki keunggulan signifikan sebagai teknik minimal invasif dibanding ablasi konvensional karena mengurangi risiko kerusakan pada jaringan sehat dan memiliki profil risiko komplikasi yang lebih rendah.
Prosedur ini umumnya efektif dan memiliki waktu pemulihan yang lebih singkat. Tetapi tidak semua pasien cocok dilakukan cryoablation. Metode ini sering digunakan untuk fibrilasi atrium dan takikardia supraventrikular dan pemilihan prosedur harus didasarkan pada penilaian medis yang cermat. Kendala utama dari cryoablation termasuk risiko komplikasi seperti pendarahan dan kerusakan jaringan serta efektivitas yang mungkin bervariasi dan memerlukan terapi tambahan.
Saran dan tips
Untuk mengurangi risiko aritmia, penting untuk mengadopsi gaya hidup sehat yang meliputi pola makan seimbang dengan banyak buah, sayuran, dan biji-bijian, olahraga teratur seperti jalan kaki, lari, atau bersepeda untuk membantu menjaga kesehatan jantung dan regulasi ritme. Menghindari alkohol dan kafein dalam jumlah berlebihan serta berhenti merokok adalah langkah penting dalam pencegahan aritmia.
Mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga juga dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Selain itu, menjaga berat badan ideal dan pemeriksaan kesehatan jantung secara rutin dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini dan mengambil tindakan preventif yang diperlukan. Menjaga kualitas tidur dan memastikan pola tidur yang teratur juga berperan penting dalam mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan.
Pilihan Editor: Pakar Ungkap Kaitan Kelainan Irama Jantung dan Stroke