Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Apa Itu Fatherless dan Dampaknya pada Anak

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Ilustrasi fatherless. Foto: Canva
Ilustrasi fatherless. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, JakartaFatherless kini menjadi isu yang banyak diperbincangkan. Fatherless merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana seorang anak tumbuh tanpa kehadiran ayah dalam kehidupan sehari-harinya. 

Fenomena fatherless atau ketidakhadiran ayah ini rupanya menjadi satu masalah yang cukup besar di tanah air. Sebab, Indonesia berada di urutan ketiga di dunia sebagai negara tanpa ayah (fatherless country).

Fatherless tidak semata diartikan sebagai anak yang kehilangan figur ayah, tapi juga berdampak buruk bagi perkembangan psikologis dan emosional anak. Lantas, apa itu fatherless? Serta bagaimana dampaknya pada anak? Simak informasi berikut ini. 

Apa Itu Fatherless? 

Istilah "fatherless" merujuk pada kondisi di mana seorang anak tumbuh tanpa kehadiran ayah dalam hidupnya atau anak yang mempunyai ayah tapi ayahnya tidak berperan maksimal dalam proses tumbuh kembang anak dengan kata lain pengasuhan. 

Fenomena ini disebabkan karena tingginya peran ayah yang hilang dalam proses pengasuhan anak. Krisis peran pengasuhan dari ayah seringkali disebabkan oleh peran gender tradisional yang masih diyakini oleh masyarakat Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengatakan bahwa fatherless dapat disebabkan oleh banyak hal. Namun penyebab terbesarnya adalah tingginya angka perceraian. Kondisi tersebut rentan membuat anak mengalami psikosomatis

Selain karena perceraian, psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, memaparkan penyebab lain fatherless. Menurutnya, di Indonesia, banyak keluarga yang menganggap peran suami atau ayah sebatas pencari nafkah. Hal itu menyebabkan minimnya interaksi dengan anak. 

Dampak Fatherless pada Anak

Kehidupan tanpa kehadiran ayah dapat memiliki dampak yang mendalam pada perkembangan dan kesejahteraan anak. Berikut adalah beberapa dampak yang dihadapi oleh anak yang fatherless. 

1. Kesehatan Emosional dan Psikologis

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anak-anak yang dibesarkan tanpa ayah sering kali mengalami kesulitan dalam hal kesehatan emosional. 

Mereka mungkin merasa kurangnya dukungan, cinta, dan perhatian yang dapat mempengaruhi harga diri dan kepercayaan diri mereka. Rasa kehilangan dan ketidakpastian tentang identitas mereka juga dapat menjadi masalah.

2. Kurang Bisa Berbaur

Anak-anak yang hidup tanpa ayah dan terkena gangguan kesehatan cenderung kurang bisa berbaur dengan teman sebaya. Ada juga yang mengalami dampak pada kesehatan fisiknya. 

Pada masa remaja, dampak yang sering terjadi adalah keinginan menikah di usia yang sangat muda, doyan merokok dan minum alkohol, atau mencoba obat-obatan terlarang.

3. Performa Akademik dan Sosial

Anak-anak tanpa ayah mungkin menghadapi tantangan lebih besar dalam hal prestasi akademis dan perkembangan sosial. Kurangnya dukungan dan pengawasan dari seorang ayah dapat mempengaruhi kinerja sekolah dan hubungan sosial mereka.

4. Kesulitan Ekonomi

Tak jarang, keluarga yang tidak memiliki ayah sering kali menghadapi tantangan ekonomi yang lebih besar. Tanpa kontribusi finansial dari seorang ayah, keluarga mungkin berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar dan memberikan kesempatan yang sama bagi anak-anak mereka.

Pilihan Editor: Daftar 7 Film Tentang Ayah di Netflix yang Penuh Perjuangan, Bikin Nangis!

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Hal yang Dibutuhkan Anak agar Merasa Dicintai

20 jam lalu

Ilustrasi orang tua bermain dengan anak. Foto: Freepik.com/Jcomp
3 Hal yang Dibutuhkan Anak agar Merasa Dicintai

Terapis menjelaskan tiga hal yang dibutuhkan setiap anak untuk tumbuh dan merasa dicintai dan diterima oleh orang tuanya.


5 Cara Menghadapi Konflik Antara Orang Tua dan Anak Menurut Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
5 Cara Menghadapi Konflik Antara Orang Tua dan Anak Menurut Psikolog

Menghadapi konflik antara orang tua dan anak bisa menjadi tantangan, tetapi dengan pendekatan yang tepat, hubungan dapat menjadi lebih kuat.


Punya Keluarga Toxic? Cek Ciri Berikut pada Anak

2 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
Punya Keluarga Toxic? Cek Ciri Berikut pada Anak

Berikut ciri anak yang dibesarkan orang tua atau keluarga toxic, yang tampak dari perilakunya sehari-hari.


Komunikasi, Kunci Bangun Hubungan Positif Orang Tua dan Anak

2 hari lalu

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Komunikasi, Kunci Bangun Hubungan Positif Orang Tua dan Anak

Psikolog mengatakan pentingnya orang tua membangun komunikasi positif dengan anak agar bisa saling memahami.


Tips Atasi Konflik Orang Tua dan Anak dari Psikolog

2 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Tips Atasi Konflik Orang Tua dan Anak dari Psikolog

Perbedaan pendapat orang tua dan anak dapat berujung pada konflik yang jika tidak diselesaikan dengan tepat akan semakin berlarut-larut.


Nikita Mirzani Jemput Paksa Anaknya: Polisi: Hak Ibu

3 hari lalu

Nikita Mirzani bersama Kuasa Hukumnya Fahmi Bachmid saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa, 17 September 2024. TEMPO/Dani Aswara
Nikita Mirzani Jemput Paksa Anaknya: Polisi: Hak Ibu

Kepolisian Resor Jakarta Selatan menyatakan Nikita Mirzani berhak menjemput anaknya, LM, karena masih dalam pengasuhan


Suana Makan dan Pilihan Makanan, Kunci Atasi Gerakan Tutup Mulut Anak

4 hari lalu

ilustrasi anak makan (pixabay.com)
Suana Makan dan Pilihan Makanan, Kunci Atasi Gerakan Tutup Mulut Anak

Orang tua perlu mengenalkan beragam makanan sejak dini kepada anak dan ciptakan suasana makan yang menyenangkan untuh cegah GTM anak.


Tips Atasi Anak yang Suka Pilah-Pilih Makanan

4 hari lalu

ilustrasi anak makan (pixabay.com)
Tips Atasi Anak yang Suka Pilah-Pilih Makanan

Jika anak tetap dibiarkan hanya suka makan jenis tertentu. Kebiasaan itu menetap sampai usia yang lebih besar


Tanda Perkembangan Motorik Anak Terlambat dan yang Harus Dilakukan

5 hari lalu

Ilustrasi bayi sedang bermain. Foto: Unsplash.com/Yuri Shirota
Tanda Perkembangan Motorik Anak Terlambat dan yang Harus Dilakukan

Jika mendapati anak mengalami keterlambatan perkembangan motorik, segera berkonsultasi ke dokter dan tidak perlu menunggu sampai usianya bertambah.


Tips Mengajak Anak Bersantap di Restoran Mewah saat Bepergian

7 hari lalu

Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Pablo Merchn Montes
Tips Mengajak Anak Bersantap di Restoran Mewah saat Bepergian

Berikut ini beberapa tips untuk yang ingin mengajak anak-anak bersantap di restoran mewah saat bepergian