TEMPO.CO, Jakarta - Buah ara atau buah tin memang bukan jenis yang dibeli banyak orang dan mudah ditemukan di pasar seperti pisang, jeruk, atau apel. Namun manfaat buah ini tak perlu diragukan karena tinggi serat yang baik untuk pencernaan serta mengandung magnesium dan tembaga serta bisa membantu mengontrol tekanan darah, menurut Cleveland Clinic.
Buah ara termasuk jenis dengan komposisi unik dan bisa dimakan langsung atau dikeringkan. "Kulitnya tebal tapi dalamnya lembut dan manis dengan biji-biji kecil," kata pakar diet Mariela Arias kepada Fox News Digital.
Untuk penyajiannya tergantung segar atau kering. Jika kering, cukup 1/4 mangkuk sementara bila segar 1/2 mangkuk. "Dalam jumlah itu terkandung 5 gram serat, cukup untuk asupan harian," tambahnya.
Serbaguna dan kaya nutrisi
Seperti jenis buah lain, ara atau buah tin juga mengandung tinggi nutrisi seperti serat dan antioksidan, juga sumber vitamin A, B, C, dan K, serta mineral seperti kalsium, potasium, dan magnesium, jelas Arias. Buah berkulit hitam paling banyak ditemui di pasaran, dan ada juga yang berkulit hijau dan ungu tua.
Manfaat buah tin antara lain membantu kesehatan pencernaan, juga menurunkan kolesterol dan tekanan darah sehingga baik untuk kesehatan kardiovaskular. Namun yang perlu diperhatikan, kandungan gulanya tinggi. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (FDA), sebutir ara kecil segar mengandung 7 gram gula alami dan yang berukuran besar mengandung 10 gram gula alami.
"Makan buah ara dengan gula alami tetap lebih sehat dibanding makan permen," tutur Arias.
Buah ini juga serbaguna dan bisa dibuat berbagai olahan. Selain dimakan langsung, buar tin juga bisa dijadikan tambahan salad, oatmeal, atau yogurt, serta jadi isian roti.
Pilihan Editor: Memahami Fungsi dan Tugas Enzim pada Tubuh