TEMPO Interaktif, Jakarta - Sering melakukan hubungan seksual akan membantu meringankan pengantin baru yang mengidap neurotik hingga mendapatkan tingkat kebahagiaan yang sama dengan pengantin normal lainnya.
Pengidap neurotik cenderung kesulitan dalam membina hubungan atau pernikahan. Ini terjadi karena mereka umumnya gampang marah, mudah terbawa emosi dan berubah suasana hati. Demikian hasil penelitian yang diterbitkan secara online di jurnal Social Psychological and Personality Science. "Tingginya kadar neurotik seseorang berhubungan erat dengan buruknya hubungan pernikahan dibanding berbagai faktor kepribadiaan lain," demian ditulis para peneliti dari University of Tennessee di jurnal tersebut.
Baca Juga:
Penelitian ini melibatkan 72 pengantin baru selama empat tahun pertama pernikahan mereka. Rata-rata pasangan-pasangan ini melakukan hubungan seksual sekitar sekali dalam seminggu dalam enam minggu pertama setelah pernikahan mereka. Lalu frekuensi berubah rata-rata menjadi tiga kali dalam sebulan dalam empat tahun pertama pernikahan.
Secara umum, kepuasan perkawinan tidak ada hubungannya dengan rata-rata melakukan hubungan seksual. Tapi ada satu pengecualian. Ternyata frekuensi hubungan seksual memperbaiki kepuasan akan perkawinan pada pasangan yang punya kadar tinggi neuritisisme. Para peneliti menjelaskan fenomena ini, bahwa frekuensi seks jadi salah satu cara sejumlah orang yang mengidap neurotik untuk menjaga kepuasan akan hubungan mereka.
HEALTHDAY NEWS / UTAMI
Baca Juga: