TEMPO Interaktif, Jakarta - Depresi tak hanya membuat hari-hari pengidapnya terasa kelabu. Tapi penelitian terbaru juga menyimpulkan depresi bisa membuat nyeri artritis lebih parah.
Para peneliti dari Korea Selatan menggunakan X-rays untuk melihat seberapa parah nyeri lutut osteoartritis pada 660 pria dan wanita berusia 65 tahun keatas. Para pasien juga dievaluasi gejala dan kondisi depresinya.
Seperti diduga para peneliti, tingkat rasa nyeri ternyata lebih dirasakan oleh pasien yang mengalami kerusakan sendi yang lebih parah. Namun para peneliti juga menemukan depresi juga berhubungan dengan rasa nyeri yang dirasakan pasien, dengan kadar ringan sampai moderat, meski kerusakan sendi yang signifikan tidak tampak pada pemeriksaan X-ray. Hasil penemuan ini dipublikasikan di Journal of Bone and Joint Surgery edisi bukan Maret 2011.
"Osteoartritis lutut adalah penyebab nyeri dan kerusakan yang umum terjadi pada dewasa tua. Seringkali, tingkat gejala artritis yang dilaporkan pasien lebih parah dibanding apa yang digambarkan X-rays, yang membuat sulit bagi dokter untuk menanganinya," kata Dr. Tae Kyun Kim, pemimpin penelitian dan direktur divisi bedah lutut dan terapi olahraga di Seoul National University Bundang Hospital's Joint Reconstruction Center.
"Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa depresi juga berperan penting dalam cara bagaimana pasien merasakan gejala artritis lutut, dan meski X-ray menunjukkan kondisi yang tak parah, pasien dengan depresi bisa mengeluhkan rasa yang sangat berat. Ini harus jadi perhatian ahli medis," kata Kim.
Baca Juga:
Bahkan Kim juga mengatakan tak sedikit pasien yang masih merasakan nyeri dan kesulitan bergerak setelag menjalankan operasi penggantian tulang lutut. "Nyeri seperti ini sering tak bisa dijelaskan, jadi pada pasien seperti ini pemeriksaan depresi mungkin jadi pilihan yang baik," kata Kim. Menurut U.S. National Institute of Mental Health, depresi sering kali memang tak terdiagnosa terutama pada mereka yang berusia lanjut.
I HEALTHDAY / UTAMI