TEMPO Interaktif, Jakarta - Ibu dengan penyakit tuberculosis (TB) dianjurkan untuk tidak menyusui langsung bayinya. Karena dikhawatirkan penyakit ibu akan menulari si buah hati. "Sebaiknya ASI diperas dan diminumkan jangan langsung disusukan," ujar Dr Tjatur Kuat Sagoro SpA dari RS Persahabatan saat Talkshow Waspada TB di RS Persahabatan, Selasa lalu.
Tjatur mengatakan minimal dua minggu atau lebih menganjurkan hal ini karena penularan TB melalui udara dan beresiko kepada bayi. Saat menyusui, jarak ibu dan bayi sangat dekat. Sehingga kemungkinan tertular juga besar.
Jika si ibu berkeras untuk menyusui, Tjatur menyarankan supaya si ibu mengenakan masker yang tebal. Namun Tjatur melihat sering juga para ibu teledor meski menggunakan masker. “Ya daripada beresiko lebih baik tidak kontak dulu," ujarnya.
Selain itu, Tjatur pun mengatakan bayi beribu dengan TB sebaiknya diberi pelindung yaitu dengan obat yang mengandung INH. Dia mengingatkan dalam usia sebulan sebaiknya bayi diperiks untuk memastikan dan mengetahui apakah dia tertular atau tidak.
Apabila hasilnya negatif, maka diuji lagi dalam jangka waktu tiga bulan. Nah, jika hasilnya negatif, maka baru diperbolehkan diimunisasi BCG. “Tetapi kalau positif sebaiknya ya jangan imunisasi dulu," ujarnya.
Tjatur pun mengingatkan bila bayi sudah positif, maka harus dilihat lagi lebih lanjut. Sehingga pengobatan bisa segera dilakukan untuk memastikan apakah sudah terinfeksi atau memang sudah sakit. DIAN YULIASTUTI