TEMPO Interaktif, Jakarta - Berkeringat bagus untuk tubuh. Sebab berkeringat adalah mekanisme untuk menyeimbangi suhu tubuh dengan temperatur yang ada. Yang jadi masalah, bila keringat berlebih dan menimbulkan bau tak sedap. Selain orang di sekitar kita tak nyaman, kemungkinan tubuh yang berbau tak enak juga tidak sehat.
Menurut Hanny Nilasari, dokter spesialis kulit dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, keringat berlebih dan berbau tak sedap bisa timbul akibat stres dan grogi. "Keringat berlebih ditambah dengan keadaan lembab di lipatan tubuh yang disukai oleh bakteria akan membuat bau tidak enak," katanya. "Dan ini mempengaruhi kepercayaan diri seseorang."
Untuk mengurangi bau keringat, kata Hanny, mengurangi mengkonsumsi daging, juga makanan yang memiliki aroma tajam seperti bawang putih, bawang merah dan bawang bombay. "Untuk mengurangi bau keringat itu, perbanyaklah mengkonsumsi buah dan sayuran," ujar Hanny.
Nah, yang perlu diwaspadai, terlalu banyak berkeringat bisa diindikasikan mengidap suatu penyakit. Untuk itu, lanjut Hanny, biasanya dokter akan melakukan penulusuran apakah ada indikasi kelainan secara sistemik. Dokter biasanya akan melakukan tes fisik laboratorium sesuai dengan kelainan yang terjadi, apakah di kelenjar gondok ataupun di jantung.
Jika keringat berlebihan itu terjadi pada bagian tertentu saja dalam tubuh, maka dokter akan melakukan pengetesan iodium. "Kami akan taburkan tepung di bagian yang berkeringat itu dan akan terlihat seberapa besar produksi keringatnya," ungkap Hanny.
RENNY FITRIA SARI