Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyakit Jantung Bukan Lagi Monopoli Orang Kaya  

image-gnews
Foto ilustrasi. Dok: StockXpert
Foto ilustrasi. Dok: StockXpert
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -World Health Organitation (WHO) memberikan peringatan bahwa 80 persen kasus penyakit jantung terbanyak terjadi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Lagipula, penyakit ini tidak lagi melanda golongan sosial ekonomi atas saja. Kini, serangan penyakit jantung lebih tersebar di berbagai kelas sosial.

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Dr Anna Ulfah Rahajoe  mengatakan biang penyakit jantung bisa bermacam-macam. Yang paling umum menjadi penyebab adalah kegemukan, naiknya gula darah, hipertensi, dan naiknya jumlah kolesterol jahat dalam tubuh.

Dulu orang beranggapan serangan itu disebabkan faktor tunggal. Ternyata, penyebabnya sangat kompleks. Itu, yang menurut Anna, menyulitkan pengobatan penyakit. Contohnya, pengobatan penyakit jantung dengan terapi Statin hanya akan mengurangi kolesterol jahatnya (LDL) saja. Namun, obat itu tak bisa meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Kadar trigliserin dalam tubuh juga tidak turun.

"Hal tersebut terjadi karena adanya resiko sisa yang tidak bisa dihilangkan meskipun telah dilakukan pengobatan. Resiko ini yang ingin kami berantas," ujar Anna.

Dokter spesialis jantung lainnya, Dr Ika Prasetya, SpPd, K-KV, FINASIM, menambahkan, gangguan metabolisme seperti kencing manis, darah tinggi, kolesterol, dan kegemukan dapat berujung pada jantung dan penyempitan pembuluh darah. Untuk itu perlu juga dikaitkan pencegahan gangguan metabolisme sebagai pencegahan sakit jantung dan stroke.

"Jika kita dapat mengurangi 1 jenis potensi penyakit maka semakin mudah penanganannya," ungkap Ika.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyakit jantung dianggap penyakit yang berbahasa karena menyebabkan kematian atau kecacatan pada orang usia produktif. Penyakit ini bisa mempengaruhi Produk Domestik Bruto dari sebuah negara, bahkan biaya pengobatannya yang mahal pun dapat membebani anggaran belanja Negara.

Untuk meningkatkan pengetahuan soal penanganan penyakit jantung ini, PERKI bersama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengadakan konferensi CardioMetabolic. Konferensi selama tiga hari ini nantinya menghasilkan perumusan apa saja yang menjadi faktor resiko penyakit jantung, bagaimana hubungan penyakit jantung dengan penyakit dalam, serta memberdayakan dokter umum untuk melakukan tindakan preventif sejak awal.

"Dokter umum sebagai ujung tombak kami akan lebih diberdayakan," kata Dr Anna.

RENNY FITRIA SARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

2 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

3 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

10 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

11 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

13 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

13 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

18 hari lalu

Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]
Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

Tim dokter dan kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan operasi hernia yang dijalani Benjamin Netanyahu berjalan sukses.


Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

19 hari lalu

Hidangan lebaran. ANTARANEWS
Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

Dokter spesialis penyakit dalam memberikan tips agar tetap bisa makan enak saat lebaran tanpa menimbulkan masalah pencernaan.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

24 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

27 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.