Menurut para ilmuwan, tindakan tersebut mampu mengecoh otak manusia tentang sumber rasa sakit yang Anda alami. Sayangnya penelitian ini baru teruji pada rasa sakit dan nyeri pada tangan, belum diuji untuk bagian tubuh lainnya.
Dilansir dari laman Daily Mail, Jumat, 20 Mei 2011, sebuah tim dari tim University College London (UCL) melakukan penelitian pada 8 orang. Dengan menggunakan laser, mereka menyuntik dalam waktu 4 milidetik tanpa disentuh tapi tetap menimbulkan rasa nyeri. Tes kemudian diulangi dengan tangan disilangkan.
Tercatat bahwa persepsi intensitas rasa sakit dan tanggapan listrik otak, yang diukur menggunakan scan, para pasien melemah kala lengan disilangkan.
Dr. Giandomenico Iannetti, penulis utama penelitian dari Departemen Fisiologi, Farmakologi, dan Neuroscience UCL, berkata, "Mungkin saat tangan kita terluka jangan sekadar 'menggosoknya' tapi juga menyilangkan lengan."
Dalam kehidupan sehari-hari kita terbiasa menggunakan tangan kiri untuk menyentuh segala sesuatu yang berada di sisi kiri tubuh, begitujuga sebaliknya. Misal ketika mengambil segelas air di sisi kanan umumnya kita pun menggunakan tangan kanan.
Artinya, kata Dr. Iannetti, area otak yang berisi peta bagian kanan tubuh dan peta ruang eksternal bagian kanan yang biasanya bereaksi bersama menghasilkan sensor stimuli yang diproses secara efektif.
Ketika kita menyilangkan lengan, kedua peta ini tidak lagi bereaksi bersama. Sensor stimuli yang dimunculkan pun menjadi lebih lemah, termasuk juga rasa sakit yang kita alami.
Studi ini dipublikasikan dalam The Jurnal Pain. Menurut para peneliti, penemuan ini bisa diterapkan untuk mengurangi rasa sakit.
NUR INTAN