TEMPO Interaktif, Jakarta - Psychology Jurnal Emotion belum lama ini merilis penelitian menarik tentang hubungan kesepian dengan air hangat. Para peneliti di Yale University menyimpulkan berendam atau berada dalam kucuran air hangat diyakini bisa menyembuhkan kesepian.
Laman Daily Mail, 24 Juni 2011 melaporkan air hangat bisa menjadi pengganti teman bicara. "Kehangatan sosial yang hilang tergantikan dengan kehangatan fisik air hangat," begitu Jurnal Emotion menulis. Inilah yang membuat seseorang betah berada dalam 'pelukan' air hangat.
Riset ini diperoleh saat peneliti meminta bantuan 400 sukarelawan yang berusia 18 tahun hingga 65 tahun. Mereka mencatat kebiasaan dan perasaan seseorang mandi menggunakan air hangat atau dingin. Selanjutnya peneliti menghubungkannya dengan tingkat kesepian seseorang.
Sebelumnya, penelitian dari Jepang telah membuktikan kebiasaan berendam selama 10 menit dalam air hangat dapat memperbaiki kesehatan jantung pada pria dan wanita, membantu melakukan tes olahraga dengan lebih baik, serta mengurangi rasa sakit.
Memang tak aneh jika tempat pemandian air hangat menjadi tren di seluruh dunia, baik dari sumber air panas alami maupun sumber panas buatan. Di Turki, ada tempat pemandian air hangat yang dinamakan hamam. Rusia terkenal dengan banya. Jepang dengan onsen dan sento. Whirlpool bathtub, yang diciptakan dengan kemajuan teknologi, juga memfasilitasi aktivitas berendam air hangat di rumah atau hotel.
RUDY