Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Camilan untuk Pengidap Diabetes

image-gnews
TEMPO/Zulkarnain
TEMPO/Zulkarnain
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nasihat yang diberikan ibunya masih jelas terngiang di benak Erwin Parengkuan. "Kamu itu keturunan gula, jangan sembarangan makan." Sebagai pengidap diabetes melitus, sang ibunda memang sangat memperhatikan setiap asupan makanan yang dikonsumsi. Setiap jenis makanan dan porsinya dihitung kandungan kalorinya dengan ketat.

Petuah itu membuat Erwin menjadi lebih disiplin dalam mengkonsumsi makanan. Apalagi ayah empat anak ini suka makan kue kering dan kue basah. Padahal penganan itu belum tentu dapat dinikmati oleh semua orang, khususnya bagi mereka yang mengidap gula darah. "Kerap kali pengidap diabetes terpaksa menikmati cookie dan cake dengan rasa hambar karena terbatasnya pilihan," kata Erwin.

Berangkat dari hal itu, Erwin dan istrinya, Jana, memperkenalkan produk khusus untuk pengidap diabetes melitus di restorannya. Kue-kue itu antara lain Diabetic Dark Chocolate with Cashew, Diabetic Lemon Poppyseed Cookies, Diabetic Oatmeal Cookies, Diabetic Carrot Cake, dan Diabetic Oat Cranberry Cake. Semuanya dibuat dari bahan-bahan rendah kalori.

Yang dilakukan Erwin tentu saja positif. Masalahnya, tak banyak tempat makan seperti itu. Artinya, penderita diabetes tetap kesulitan mencari makanan rendah kalori. Namun apakah penderita diabetes memang harus berpantang gula mati-matian?

Menurut Samuel Oetoro, dokter spesialis gizi klinik di Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta Selatan, makan kue kering atau kue basah bagi pengidap diabetes sebenarnya tidak menjadi masalah. "Yang penting jumlah kalori jangan berlebih," kata Samuel.

Kebutuhan kalori bagi pengidap diabetes adalah 30-40 kilokalori per kilogram berat badan. Bila diasumsikan, berat badan 50 kilogram, kebutuhan kalori adalah 1.500-2.000 kilokalori. Nah, kebutuhan kalori dalam sehari ini mesti dibagi-bagi waktunya. "Kalau misalnya jam 10 pagi makan camilan 300 kilokalori, nanti makan siangnya dikurangi," ujar dia.

Samuel menjelaskan camilan yang dimakan pun mesti sehat. Bentuknya bisa buah atau penganan bebas gula. Saat memakannya, lebih bagus kalau setiap dua suapan diiringi meminum air putih. Hal itu dilakukan supaya camilan yang telah masuk ke lambung cepat mengembang dan menimbulkan rasa kenyang. "Jangan krenyas-krenyus berkali-kali, di akhirnya baru minum," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain bebas gula, makanan yang dikonsumsi harus tinggi serat. Tujuannya adalah agar rasa kenyang yang dirasakan lebih lama. Makanan tinggi serat umumnya juga rendah indeks glikemik. Indeks ini menunjukkan potensi peningkatan gula darah dari asupan karbohidrat atau gula pada suatu makanan.

Peningkatan gula darah terjadi dalam waktu sekitar dua jam. Pada makanan dengan angka glikemik tinggi, karbohidrat cepat diolah menjadi gula dan produksi insulin pun meningkat. Karena cepat dicerna, rasa lapar pun cepat hadir kembali. Pada kondisi makanan yang sebaliknya, produksi insulin lebih rendah.

Samuel mencontohkan, beberapa makanan yang mengandung angka glikemik tinggi adalah nasi putih dan roti tawar. Kandungan gula pada dua jenis makanan itu sangat tinggi. "Apalagi nasi pulen, seperti nasi Jepang, itu kandungan gulanya sangat tinggi," kata dia.

Pengidap diabetes mestinya tak perlu khawatir mengkonsumsi cokelat. Cokelat boleh dimakan dengan catatan tanpa gula. Yang lebih bagus lagi, kata Samuel, adalah cokelat hitam yang terkandung di dalamnya sebesar 60 persen. Meskipun terasa pahit, kandungan flavonoid dalam cokelat hitam bisa melebarkan pembuluh darah. "Sebab problem pengidap diabetes salah satunya adalah terjadinya penyempitan pembuluh darah," kata Samuel.

AMIRULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

21 jam lalu

Ilustrasi wanita paruh baya bersantai. shutterstock.com
Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

3 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

7 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

14 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

16 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

16 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

23 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

25 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

25 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

25 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.