Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Makan Jeruk Bali dan Obat Bersamaan  

image-gnews
Pekerja menyortir jeruk manis Bali di Pasar Induk Giwangan, kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Jumat (16/3). TEMPO/Suryo Wibowo
Pekerja menyortir jeruk manis Bali di Pasar Induk Giwangan, kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Jumat (16/3). TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Buah jeruk bali ternyata bisa menyebabkan konsumsi sejumlah obat berujung overdosis. Pasalnya, buah ini mencegah penguraian obat-obatan tersebut di dalam liver dan usus. Ini hasil riset di Canadian Medical Association Journal yang dipublikasikan pekan ini. Sejumlah ilmuwan menegaskan ada sejumlah obat yang jika diminum bersamaan dengan jeruk bali, bisa jadi berbahaya.   

Tim peneliti di Lawson Health Research Institute di Kanada mengatakan, jumlah obat-obatan yang mengalami efek serius saat dikonsumsi dengan buah jeruk bali meningkat dari 17 jenis pada 2008 menjadi 43 jenis di tahun 2012. 

Obat-obatan tersebut adalah yang obat untuk tekanan darah, kanker, penurun kadar kolesterol, dan obat-obatan yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh setelah transplantasi organ tubuh.

Seperti dikutip oleh situs BBC pada 26 November 2012, unsur kimia dalam buah jeruk bali, furanocoumarins, membersihkan enzim yang menguraikan obat-obatan tersebut. Artinya, lebih banyak obat-obatan yang menuju sistem pencernaan daripada yang bisa ditangani oleh tubuh.

Efek samping dari konsumsi bersamaan buah jeruk bali dengan obat-obatan tersebut beragam, mulai dari pendarahan di perut, perubahan detak jantung, kerusakan ginjal, hingga kematian mendadak.

"Satu tablet yang dikonsumsi dengan segelas jus buah jeruk bali bisa memberikan efek seperti mengkonsumsi lima hingga 10 tablet dengan segelas air dan orang akan berkata mereka tidak percaya. Tetapi saya bisa menunjukkannya secara ilmiah bagaimana hal tersebut terjadi," ucap Dr. David Bailey kepada BBC.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jadi, sambung dia, "Anda bisa secara tidak sengaja berubah dari level pengobatan ke level beracun hanya dengan mengkonsumsi jus buah jeruk bali."

Tapi hasil riset ini tidak lepas dari kritik. Hasil penelitian di jurnal lain merilis informasi yang meragukan kesimpulan tersebut. "Kami berpendapat bahwa masih ada kekurangan informasi mengenai kesehatan umum di masyarakat," kata Neal Patel dari Royal Pharmaceutical Society. 

"Buah jeruk bali bukan satu-satunya makanan yang menyebabkan masalah seperti ini, contohnya susu, bisa menghentikan penyerapan antibiotik jika dikonsumsi pada saat bersamaan," katanya. Ia menambahkan, sebagian interaksi tersebut kemungkinan tidaklah signifikan secara klinis. "Namun sebagian lainnya mungkin saja mengalami masalah serius," ujarnya.

BBC | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita Terpopuler:
Akbar: Duet Mega-Kalla Bisa Ancam Ical

Hina Gus Dur, Sutan Bhatoegana Dimarahi Mahasiswa 

Akbar: Pendukung Jusuf Kalla Telah Gerilya

Soal Tendangan Bebas Indahnya, Ini Jawaban Andik 

Apakah Jokowi Tahu Akun @TrioMacan2000 Raib?  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

3 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

9 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

11 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

12 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

19 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

20 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

20 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

21 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

21 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

21 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?