TEMPO.CO, Jakarta - Jangan remehkan kelebihan gizi bagi kesehatan. Hal ini ternyata berisiko tinggi bagi anak di kemudian hari, sebab dapat menimbulkan penyakit diabetes.
Ketua Umum Pergizian Pangan Indonesia, Prof. Dr Hardinsyah, menjelaskan prevalensi anak dengan berat badan kurang (wasting) dan pendek (stunting) di Indonesia sudah menunjukkan tren penurunan. Sebaliknya, angka kelebihan berat badan (over weight) justru meningkat.
Anak dengan overweight akan memiliki kecenderungan untuk mengalami obesitas di kemudian hari. Padahal, obesitas ikut mendorong berbagai masalah kesehatan. "Saat ini tercatat sudah ada tiga penyakit tidak menular utama yang menyebabkan kematian di Indonesia, yakni stroke (26, persen), hipertensi (12,3 persen), dan diabetes (10,2 persen)," ujar Hardinsyah dalam perayaan ulang tahun ke-25 PT Nutricia Indonesia Sejahtera (NIS) di Restaurant Seribu Rasa Jalan Haji Agus Salim 128 Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Februari 2013.
Hardinsyah mengatakan, investasi gizi pada semua tahap kehidupan, terutama di 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu pada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita sangat krusial untuk mewujudkan anak, keluarga, dan bangsa yang sehat, cerdas, dan kuat. "Saat ini Indonesia merupakan negara dengan penderita diabetes tertinggi keempat di dunia dan apabila tidak ditanggulangi, diperkirakan mencapai 21,3 juta orang Indonesia di tahun 2030," katanya.
Sementara itu, Medical Director PT NIS, Swissanto Soerojo, mengatakan peningkatan kesejahteraan mengakibatkan adanya perubahan gaya hidup di kota-kota besar. Apabila peningkatan gaya hidup ini tidak diikuti dengan peningkatan pengetahuan orang tua mengenai gizi yang tepat dan seimbang, obesitas atau kelebihan gizi pada anak dapat terjadi.
Itulah sebabnya NIS berkolaborasi dengan para ahli gizi, gizi medik, dokter spesialis anak, dokter ahli kandungan, bidan, serta perawat memberi edukasi gizi bagi para orang tua. "Orang tua perlu mengerti bahwa pemberian gizi yang tepat harus direncanakan sejak awal, bahkan dari sebelum masa kehamilan, hingga dua tahun," ujar Swissanto.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI
Baca juga:
Obrolan Annisa, Mahasiswa UI, Sebelum Meninggal
Habis Bercinta dengan Lelaki, Pria Ini Tewas
Annisa Tewas, Dewan Akan Panggil IDI dan RS
Keluarga Annisa Kecewa dengan Rumah Sakit