TEMPO.CO, Jakarta - Memperindah tangan dengan cara mewarnai kuku sudah lazim dilakukan oleh kaum perempuan. Demikian juga dengan memasang hiasan-hiasan pada kuku. Namun, mewarnai dan menempelkan hiasan pada kuku tidaklah gampang. Salah-salah, bukan kuku cantik yang diperoleh, kuku malah akan kotor dan berantakan. Misalnya, dalam pengecatan, pewarna bisa keluar dari garis kuku atau tidak rata ketebalannya. Apalagi cat kuku memerlukan waktu supaya kering. Demikian pula hiasan yang tak tertata indah.
Kini, para perempuan yang ingin kukunya kelihatan cantik bisa memilih cara alternatif, yakni dengan memasang kuku tiruan. Kuku ini berbahan dasar plastik lembut. Kuku palsu ini bisa dibeli di banyak gerai di mal-mal di Jakarta, seperti Strawberry dan Girl’s. Atau, bisa juga memesan kuku ini di gerai maya seperti D’secretz Nail Art. Pilihannya beragam. Ada yang polos layaknya kuku biasa, ada pula yang sudah dihiasi dengan berbagai macam warna dan pernak-pernik.
Baca juga:
“Tergantung suka yang mana. Kalau saya biasanya yang sudah berwarna,” kata Fitriyati Siwi Purnatalia, 28 tahun, saat ditemui di kawasan Pondok Gede, Sabtu lalu. “Sebab, mewarnai kuku itu harus hati–hati dan membutuhkan waktu yang lebih banyak,” ujar karyawan swasta di sebuah perusahaan elektronik ini.
Cara memasang kuku palsu pun relatif mudah. Tempelkan perekat atau lem khusus kuku tiruan pada bagian belakangnya, setelah itu tempelkan kuku tiruan pada kuku jari.
Hanya, kuku tiruan ini tidak dapat bertahan lama. Karena itu, biasanya kuku tiruan ini digunakan pada momen tertentu, seperti acara pesta, pernikahan, atau pertemuan resmi. “Sayang kalau dipakai sehari-hari. Selain mahal kalau harus diganti setiap hari, dengan memakai kuku palsu kita tidak bisa sembarangan melakukan pekerjaan rumah, seperti menyapu dan mencuci piring,” kata Tiur Amalia Barimbing, pengguna kuku tiruan lain.
Kuku tiruan diwarnai dengan menggunakan cat akrilik, cat cair yang dapat menempel dengan mudah pada bahan-bahan seperti kain, plastik, dan kaca. Selain menggunakan cat akrilik, menghias kuku tiruan juga dapat dilakukan dengan bubuk akrilik. Hasilnya, kuku terlihat seperti memiliki efek tiga dimensi.
Namun cat dan bubuk akrilik tidak dapat dicampur dan ditempelkan secara langsung ke kuku, tetapi dilarutkan lagi dengan cairan kimia lain yang disebut monomer. “Agar bubuk akrilik serta catnya tercampur dan menempel dengan baik,” ujar Dwi, salah satu penjual dan penghias kuku tiruan saat ditemui di Mal Kelapa Gading, Jakarta.
Namun, belakangan tidak hanya cat dan bubuk akrilik yang digunakan untuk menghias kuku. Beberapa macam manik-manik atau rhinestone juga sering digunakan sebagai hiasan. Bentuk rhinestone tidak seluruhnya bulat. Pada bagian belakangnya sedikit datar, sehingga bisa direkatkan pada kuku tiruan dengan mudah. Agar memberi penampilan yang terlihat lebih menonjol, terkadang rhinestone yang digunakan berukuran besar.
CHETA NILAWATY | HP
Topik Terhangat
Anas Ditahan | Terbang dari Halim | Terminal Lebak Bulus | Elpiji Naik | Teroris Ciputat|
Berita Terpopuler
Kacang Sebabkan Masalah Mulut?
Cuaca Dingin AS Picu Keracunan Karbon Monoksida
Di Jepang Juga Ada Fenomena 'Cabe-cabean'
Desainer Ian Adrian Tampilkan Tenun Cantik Buton
Gaya Rambut yang Bakal Tren 2014