Pangan organik itu, kata Johanes, adalah bila seluruh prosesnya betul-betul berasal dari alam dan tanpa unsur kimia buatan sama sekali. “Setahu saya, di Indonesia belum ada sertifikasi resmi untuk bahan pangan yang seratus persen organik. Belum tentu organik murni, walaupun berlabel organik,” kata dia.
Pemerintah, kata dia, perlu bekerja sama dengan semua pihak untuk meneliti kandungan pestisida, merkuri, dan zat beracun lain dalam sayuran dan makanan di pasaran. Selain itu, diperlukan pula sertifikasi pertanian organik dan pengawasan ketat atas produknya.
Namun ada cara lain untuk mengakali makanan supaya tidak terkena pestisida berlebihan, dengan biaya murah. Johanes mencontohkan, sebelum mengkonsumsi sayuran dari pasar, orang harus mencuci bersih kulitnya dengan air mengalir dan menggosoknya dengan sabun buah.
Cara lain adalah dengan tanaman hidroponik, yang menggunakan media air yang mengandung unsur hara, dan aeroponik, yang menggantung tanaman dan kemudian diberi semprotan air yang diberi pupuk alami. “Hasilnya lebih bagus, segar, dan tanpa pestisida,” katanya.
RISANTI
Berita Terpopuler
Manfaat Minum Jahe di Musim Hujan
Komunitas Sampah Visual, Melawan Teror Visual
Hasil Penelitian Benarkan Kopi Bikin Ketagihan