Akhirnya Mona memutuskan memilih prosedur sedot lemak yang disebut vaserlipo. Menurut Laurentius Ariawan Widyantoro, spesialis bedah plastik dari Rumah Sakit Dokter Soetomo Surabaya, yang melakukan prosedur ini, metode itu berupa penyedotan lemak di bawah kulit yang didahului penghancuran lemak dengan gelombang ultrasound.
"Ini prosedur penyedotan lemak paling aman dan terbaru dengan hasil yang paling maksimal, karena darah tidak akan ikut tersedot dan komposisi cairan tubuh tetap normal karena tidak terpengaruh,” kata Laurentius.
Vaserlipo menambah sederet metode penghilangan lemak instan yang belakangan ini marak. Sebelumnya orang mengenal liposuction, tummy tuck, smartlipo, fat transfer, dan lainnya. Liposuction (lipo berarti lemak dan suction adalah isap) mulai dikembangkan pada 1960-an, tapi baru “meledak" pada 1982, saat ahli bedah plastik Prancis, Yves-Gerard Illouz, mengenalkan metode terbaru yang lebih aman.
Berdasarkan data International Survey on Aesthetic/Cosmetic Procedures Performed (ISAPS) pada 2011, liposuction atau sedot lemak adalah prosedur operasi plastik terpopuler di seluruh dunia. Jumlahnya mencapai hampir seperlima (19,9 persen) dari segala jenis operasi plastik. Pada tahun itu saja ada 1,2 juta operasi sedot lemak yang dilakukan di berbagai negara.
Orang Indonesia pun mulai menggunakannya. Tapi tidak ada data persis berapa jumlahnya. Namun tumbuhnya klinik-klinik kecantikan yang menawarkan penghilangan lemak dapat menjadi indikasi. Apalagi data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa berat badan orang Indonesia semakin meningkat.
Pada 2007, jumlah wanita dewasa (18 tahun ke atas) yang kelebihan berat badan mencapai 14,8 persen. Tahun lalu, jumlah ini meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 32,9 persen. Pada pria dewasa, memang ada peningkatan, tapi tidak sedrastis itu. Kenaikan pada pria bergerak dari 13,9 persen pada 2007 menjadi 19,7 persen pada tahun lalu.
Ada banyak faktor yang menyebabkan orang Indonesia semakin gemuk, dari mudahnya akses untuk mendapatkan makanan—terutama makanan yang mengandung karbohidrat—hingga pola hidup yang membuat orang malas bergerak. Perlu usaha luar biasa keras—diet ketat, olahraga keras, dan aktif bergerak—agar orang bisa memiliki tubuh langsing.
HADRIANI P.| QARIS TAJUDIN| CHETA NILAWATY| ISMA SAVITRI| DIANING SARI
Berita lainnya:
Dari Sini Hitler Belajar Pidato yang Memukau
Remaja Filipina Tewas Saat Ber-Selfie
Facebook Messenger Hadir di iPad