Dokter spesialis kandungan RSUD Blambangan, dr Haris Wibawanto SpOg, mengatakan, kanker rahim menjadi pembunuh nomor satu bagi perempuan. Mengutip data Yayasan Kanker Indonesia, setiap harinya muncul 40-45 kasus baru, dan 20-25 orang meninggal. Berarti setiap 1 jam diperkirakan 1 orang perempuan meninggal dunia karena kanker rahim. Alasannya, kata Haris, rata-rata pasien datang ketika menderita kanker stadium lanjut sehingga virus sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya. “Setiap bulannya saya menangani 5-10 pasien kanker di atas stadium dua,” kata Haris.
Haris menjelaskan, kanker mulut rahim disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) yang menyerang leher rahim yakni bagian yang sempit antara kemaluan wanita dan rahim. Tingkatan kanker ini terbagi dalam stadium prakanker (stadium 1), stadium awal (stasium 1 dan 2A), dan stadium lanjut (stadium 2B sampai stadium 4).
Virus ini mudah menyebar kepada perempuan yang kurang menjaga kebersihan, berganti-ganti pasangan seks dan melakukan seks di bawah usia 16 tahun. Pada stadium awal, tidak ada gejala yang nampak. Namun pada stadium berikutnya, perempuan yang terinfeksi HPV akan mengalami keputihan yang terus menerus dan berbau serta perdarahan.
Hanya ada dua cara, kata Haris, untuk mencegah kanker mulut rahim ini. Pencegahan primer yakni dengan pap smear sedangkan pencegahan sekunder melalui imunisasi HPV. Bila diketahui sejak dini dengan pap smear, Haris menambahkan, maka penyebaran virus HPV pun secara cepat bisa dihentikan.
IKA NINGTYAS
Berita Terkait
Waspada, Perempuan Berisiko Kanker Leher Rahim
Pisang Turunkan Risiko Stroke Wanita Menopause
Makan Buah Tiap Hari Kurangi Risiko Sakit Jantung
Kapan Bayi Boleh Dipijat?