Syarat pap smear gratis ini, kata dia, adalah perempuan pemegang kartu JKN yang telah berusia minimal 30 tahun. Syarat penting lainnya bersidat ‘teknis’, yaitu pasien dilarang berhubungan badan 2 hari sebelumnya, tidak haid serta tidak menggunakan sabun pembersih pada daerah kewanitaan.
Peningkatan pasien untuk tes pap smear juga terjadi di RS Bhakti Husada, Kecamatan Glenmore. Direktur RS Bhakti Husada, Zunita Ahmadah, mengatakan, pasien tes pap smear saat ini mencapai 500 orang per bulan. Padahal sebelum program pap smear gratis berlaku, pasien pap smear hanya sekitar 50 orang per bulan. “Padahal pap smear gratis dari JKN baru efektif Juli,” kata Zunita.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Adi Soenarno, mengatakan, menyediakan alokasi anggaran Rp 2,3 miliar untuk program pap smear gratis. Menurutnya, ada 7 rumah sakit dan 2 klinik mobile yang memiliki layanan pap smear gratis bagi pemegang kartu JKN di Banyuwangi.
Bila kejauhan untuk mengakses rumah sakit, peserta JKN juga bisa melakukan tes IVA alias inspeksi visual yang bisa dilayani oleh 45 puskesmas dan 200 bidan di Banyuwangi. Tes IVA ini merupakan cara sederhana mendeteksi kanker leher rahim tanpa pengujian laboratorium.
Menurut Adi, layanan pap smear gratis ini diluncurkan untuk menekan angka kematian pada perempuan akibat kanker leher rahim. Selain pap smear gratis, peserta JKN akan tetap mendapat pengobatan dan rawat inap gratis bila positif menderita kanker leher rahim.
Kanker rahim pembunuh perempuan nomor satu