Di Ledar, Nizar dan tim langsung dipandu masuk menuju tenda. Mereka pun langsung disuguhi makanan dan minuman hangat oleh warga. Selain itu, di dalam tenda, mereka juga menerima beberapa info terkait adanya pendaki-pendaki yang meninggal akibat salju longsor. "Ada yang dari India, Israel. Itulah kenapa kami tidak berkomunikasi dengan suara saat turun. Suara bisa memicu terjadinya longsor," ujarnya.
Kurang-lebih dua hari Nizar dan tim bertahan di Ledar yang letaknya dekat dengan Base Camp itu. Paido yang cedera tak memungkinkan mereka untuk turun cepat-cepat, kecuali dengan evakuasi. "Ketika kami tiba di Ledar, ada telepon fix line namun mati karena cuaca buruk. Baru pas tanggal 16 Oktober, telepon bisa digunakan dan kami meminta pertolongan," ujar Nizar.
Pukul 09.00, 16 Oktober 2014, helikopter tim SAR tiba. Nizar dan tim akhirnya meninggalkan Pegunungan Himalaya, dievakuasi menuju Pokhara. "Dari sana, kami menuju Haumde untuk kembali ke Indonesia. Dalam perjalanan pulang, kami mendengar banyak kawan pendaki meninggal di Himalaya," ujarnya mengakhiri.
ISTMAN M.P.