Pada tanggal 13 Oktober 2014, mereka akhirnya tiba di High Camp. Di sana, Nizar dan tim langsung membangun tenda istirahat dan tenda darurat di ketinggian 5.800 meter. Rencana mereka, istirahat sejenak dan kemudian melanjutkan perjalanan ke tingkat 6.400 meter di atas permukaan air laut.
Pukul 13.00, cuaca masih cerah, persis seperti bayangan Nizar. Dia sudah membayangkan segera mendaki ke ketinggian 6.400 meter. Nizar dan timnya sempat mengecek alat-alat pendakian, seperti jumar, harness, serta krampon. Namun, tiga jam kemudian, cuaca tiba-tiba berubah.
"Tiba-tiba langit gelap. Kami pun menunda perjalanan, berharap langit gelap ini hanya sebentar. Kami pun menyempatkan foto-foto dulu," ujar Nizar. Tak lama saat mereka berfoto, hujan salju turun.
Tak hanya salju yang turun, angin tiba-tiba bertiap kencang, tanda badai datang. Melihat kondisi tak memungkinkan untuk mendaki, Nizar dan tim memutuskan untuk menginap di tenda yang telah mereka siapkan. "Memasuki jam 18.00, hujan salju tidak berhenti, malah tambah deras. Pintu tenda semakin berat dan kalau dibuka salju masuk," ujar Nizar.
Selanjutnya: Tertimbun semeter salju