Berbagai tantangan dihadapi Nizar dan kawan-kawan ketika mencoba turun. Selain pandangan terbatas, komunikasi antartim susah dan salju pun menutup jalur turun. Ketua tim sampai harus meraba-raba jalur dengan kaki untuk memastikan mereka di jalan yang tepat.
Minum dan makan juga bukan perkara gampang dalam kondisi itu. Karena lupa menutup lubang selang kantong minuman saat berangkat, saluran minum membeku. Nizar dan tim meminum salju agar tidak kehausan.
Keadaan diperparah dengan jatuhnya salah satu anggota tim Nizar, Paido, di tengah perjalanan turun. Akibat terpeleset di tebing yang licin dan curam, Paido mengalami patah kaki. Paido kemudian digendong bergantian oleh anggota tim Nizar. "Alhasil, lama perjalanan yang biasanya hanya dua jam, jadi delapan jam. Untungnya, saat tiba di Desa Ledar, sudah ada warga menunggu kami untuk menolong," ujar Nizar.
Selanjutnya: Tak boleh bersuara ketika badai salju