TEMPO.CO, Jakarta—Desainer Priyo Oktaviano mengatakan sengaja mundur dari ajang Dewi Fashion Knight 2014. Ajang mode bergengsi yang diadakan secara tahunan oleh Majalah Dewi itu sebelumnya menobatkan Priyo sebagai salah satu 'Ksatria Mode' Indonesia pada malam penutupan Jakarta Fashion Week 2015.
“Ini sudah menjadi keputusan saya mengundurkan diri dari DFK,” kata Priyo kepada Tempo, Rabu, 12 November 2014. Priyo enggan menjelaskan alasan pengunduran dirinya dari ajang itu. Priyo Oktaviano, sebelumnya dituding menjiplak karya desainer Amerika Serikat-Nepal, Prabal Gurung. Dalam ajang JFW 2015, Priyo menampilkan koleksi bertajuk 'African Blu'. Foto dari koleksi ini segera menyebar di internet dan disandingkan dengan koleksi pakaian Prabal. (Baca: Desainer Priyo Oktaviano Dituding Menjiplak)
Isu ini mencuat setelah akun berbagi foto Instagram berjudul Nyinyirfashion mengunggah beberapa foto desain Prabal Gurung yang diluncurkan pada Februari 2014 berdampingan desain Priyo yang baru diluncurkan pada 7 November 2014 lalu. Sejumlah blog mode pun menyusul menyajikan gambar serupa. Desain keduanya memang terbilang sangat mirip dan hanya berbeda warna. Jika Prabal menggunakan palet warna merah, Priyo memilih menggunakan warna biru.
Majalah Dewi, melalui laman situsnya mengumumkan pengunduran diri Priyo Oktaviano dari DFK. “Pada 11 November 2014, Majalah Dewi menerima pengunduran diri Priyo Oktaviano sebagai salah satu desainer DFK 2014. Kami menghormati dan menghargai keputusan tersebut untuk kebaikan industri fashion Indonesia,” begitu bunyi pengumuman di laman daring Dewi, Rabu, 12 November 2014.
Pengumuman itu juga tidak mencantumkan penjelasan yang memadai ihwal alasan pengunduran diri Priyo. Tudingan plagiarisme desain yang dilakukan oleh Priyo sebenarnya bukan hanya kali ini saja. Koleksi Priyo tahun lalu pada ajang yang sama, diduga menjiplak rumah mode Balmain.
Jaket ataupun gaun dengan teknik tapis Lampung dengan garis emas dan warna merah di atas bahan hitam dalam koleksi Gallore—yang disebut oleh Priyo terinspirasi dari Istana Versailles di Prancis—dituding sebagai jiplakan Balmain. Tentu, perbedaan besarnya berada pada teknik yang digunakan oleh masing-masing. Begitu juga tahun ini, Priyo menggunakan material lurik dan bahan sheer—yang mirip lapisan gordyn—sebagai material koleksi bertajuk African Blu tahun ini. (Baca: Tragedi Ksatria Mode)
SUBKHAN
Berita Terkait:
Ardistia Dwiasri, Eksis di Negeri Heterogen
Mamita, Kisah Cinta Sang Matador Spanyol
Keindahan Penari Bedoyo di Mata Oscar Lawalata
Baju Macet ala Billy Tjong
Antiklimaks Tex Saverio di JFW 2015
Terpopuler:
Menteri Susi: Saya Beruntung DPR Kisruh
Rizieq: Dia Ajak Berunding, Kami Mau Ahok Turun
Terungkap, Artis yang Ditangkap BNN Berinisial VM
Pakaikan Mantel ke Istri Jinping, Putin Dikritik
Menteri Susi Usul Indonesia Keluar dari G20
Larangan Sepeda Motor di Jakarta Berlaku 24 Jam
FPI Pernah Ditolak di Daerah-daerah Ini
Makna Baju Batik Parang Barong Jokowi di APEC
Fahrurrozi Janji Tak Lempari Ahok dengan Batu dan Telur
Pidato Jokowi Terbanyak Ditonton, Kalahkan Obama