Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Budokon, Yoga Kombinasi Beladiri

image-gnews
Seorang peserta mengikuti gerakan dalam kelas yoga di Yogafest Yokohama 2014 di Yokohama, Jepang, 13 September 2014. Kiyoshi Ota/Bloomberg via Getty Images
Seorang peserta mengikuti gerakan dalam kelas yoga di Yogafest Yokohama 2014 di Yokohama, Jepang, 13 September 2014. Kiyoshi Ota/Bloomberg via Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peluh yang mengucur deras pagi itu bersumber dari Cameron Shayne. Pria 43 tahun asal Miami tersebut mengajarkan budokon yoga kepada 90-an peserta di Festival Namaste, yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, 21-23 November lalu. (Guru Yoga Jennifer Anniston Akan Kunjungi Jakarta)

"Budokon adalah fusi antara yoga, bela diri, dan seni tentang kehidupan," ujar Shayne, pendiri aliran tersebut, setelah memimpin latihan di hari terakhir festival itu. Budokon diambil dari bahasa Jepang: bu berarti "kesatria", do adalah "jalan", dan kon "jiwa". Bermodal yoga serta ban hitam karate, taekwondo, dan jujitsu Brasil, dia mendirikan Universitas Budokon di Miami, 13 tahun lalu.

Ini kedua kalinya Shayne memenuhi undangan Namaste--festival tahunan yang bergulir sejak 2010. Shayne--yang dipanggil Kancho alias kepala sekolah--pertama datang tiga tahun lalu.

"Kelasnya selalu penuh," kata Anita Buntarman, pendiri Festival Namaste. Rata-rata kelas di sana diikuti 50-an peserta. Menurut Anita, antusiasme peserta bersumber dari popularitas Shayne. Di antara muridnya di negara asalnya, terdapat Uma Thurman dan Jennifer Aniston. (Uma Thurman Kencan dengan Quentin Tarantino)

Di Festival Namaste, Kancho Shayne mengawali kelas dua jam itu dengan kuda-kuda. Istilahnya, Virabhadrasana atau posisi kesatria. Terdapat tiga varian Virabhadrasana, yang konon berasal dari kuda-kuda Virabhadra, kesatria utusan Dewa Siwa.

Pertama, kaki depan membentuk sudut 90 derajat dan kaki belakang lurus. Shayne mengkombinasikannya dengan pukulan dan tendangan. "Anda akan lihat betapa kuatnya posisi ini," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Virabhadrasana dua, yang bergerak hanya kedua lengan. Diawali dengan tangan di atas kepala, lalu terbentang lurus sejajar bahu. "Ini seperti membawa pedang, senjata Anda," kata Shayne. Terakhir, kesatria tiga atau sikap kapal terbang. Kita bertumpu pada satu kaki, lalu tubuh bagian dan kaki lain perlahan membentuk posisi horizontal. Peralihan dari pose satu, dua, dan tiga seolah serangkaian gerakan menyerang dan bertahan. "Dimulai dengan menyerang kesatria satu, bertahan di kesatria dua, dan menusuk di kesatria tiga." (Jakarta Blues Festival Digelar 29 November)

Seusai tiga Virabhadrasana, Shayne berlanjut pada kombinasi koprol dari jujitsu, tendangan T karate, dan tendangan putar taekwondo. Terasa bahwa yoga tak lagi soal kelenturan, melainkan keseimbangan untuk memunculkan kekuatan. "Bela diri mengajarkan kekuatan, kepercayaan diri, dan kesadaran," ujarnya. "Sejatinya, yoga juga menurunkan ilmu yang sama, dengan cara berbeda." (10 Alasan Mengapa Harus Melakukan Yoga)

DIANING SARI

Terpopuler:
Ungkapan Cinta Bikin Jiwa Sehat
Susu Almond yang Sedang Ngetren 
Menikmati Wine ala Kimmy Jayanti 
Mencicipi Kopi Buatan Barista Juara Internasional
Terapi Target, Metode Baru Obati Kanker


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

23 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

23 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

24 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

24 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang