TEMPO.CO , London: Sebuah studi baru menunjukkan wanita yang memiliki kadar vitamin D rendah selama kehamilan berpotensi melahirkan bayi prematur. Para peneliti juga memperhitungkan faktor-faktor lain terkait kelahiran prematur, seperti obesitas dan merokok.
"Ibu yang kekurangan vitamin D pada bagian fase awal kehamilan lebih mungkin mengalami masalah prematur dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki masalah kekurangan vitamin D," kata Lisa Bodnar, profesor epidemiologi dan kebidanan dan ginekologi di University of Pittsburgh, Jumat, 9 Januari 2015.
Menurut Institute of Medicine Amerika, wanita hamil harus mendapatkan asupan vitamin D setiap hari. Tubuh secara alami mendapat vitamin D dari paparan sinar matahari. Selain itu, vitamin D juga berasal dari beberapa makanan. Ikan berlemak, seperti salmon atau sarden, merupakan sumber vitamin D yang baik. Vitamin D juga terkandung dalam susu.
Vitamin D membantu menjaga kesehatan tulang. Menurut Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat, vitamin D juga membantu otot dan saraf berfungsi dengan baik.
Kelahiran prematur dapat menyebabkan masalah seumur hidup bagi bayi. Seorang bayi dianggap prematur jika lahir sebelum 37 minggu kehamilan. Kelahiran dini dapat menyebabkan sejumlah masalah, termasuk masalah di paru-paru, otak, mata, telinga, dan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.
RIZAL | SKYSPORT
Berita lain:
Teroris di Paris, Kakak Beradik Ditembak Mati
Teror di Paris, Ini Cerita Warga Indonesia
Mengurus Gigi, Jokowi ke Klinik Balai Kota DKI