Pudji menyarankan glukosa dari karbohidrat sebagai pilihan untuk menghasilkan energi. Sumbernya bisa berupa roti atau pisang goreng. Pudji menganjurkan pula agar tak menyantap nasi terlalu banyak. Cara mengatasi lapar adalah dengan makan buah dan sayur terlebih dulu, sebelum makan berat.
Sekalipun dikurangi, nasi tetap penting. Pudji mengungkap pilihannya terhadap nasi yang ditumbuk karena menghasilkan vitamin B lebih banyak. Lalu saat makan siang, dianjurkan ada karbohidrat, sayur, dan buah. “Sebaiknya, kurangi goreng-gorengan.”
Pudji juga menyarankan agar mengkonsumsi buah secara langsung. Ini karena kandungan seratnya lebih banyak daripada ketika buah telah menjadi segelas jus. Pepaya adalah buah paling favorit untuk sang profesor. Adapun durian berada di urutan terbawah alias tidak mendapat rekomendasinya.
Selain mengkonsumsi makanan kaya serat seperti sayur dan buah, Pudji mengingatkan agar mengkonsumsi makanan yang rendah lemak. Caranya, mengurangi daging merah dan daging olahan. Ini bisa digantikan dengan ikan atau unggas. “Dengan cara ini, bisa mencegah kanker saluran cerna dan kanker payudara,” dia menjelaskan.
Pencegahan kanker payudara, saluran cerna, dan kepala/leher, juga dapat dilakukan dengan menghindari alkohol dan menghindari makanan awetan (baik zat kimia, pengasinan, dan pengasapan). Olahraga yang cukup juga akan sangat membantu. “Tiga puluh menit, sebanyak lima kali dalam seminggu, bisa mencegah kanker payudara, kanker saluran cerna, pankreas, prostat, dan ginjal,” kata dia. Dengan menjalani serangkaian gaya hidup ini, bonus yang didapatkan adalah menurunkan risiko diabetes serta terhindar dari stroke dan penyakit jantung koroner.
REZKI ALVIONITASARI