TEMPO.CO, Jakarta - Gagal ginjal adalah "wabah diam-diam" di Amerika Serikat yang telah diidap 26 juta penduduk. Namun keadaan ini kurang menarik perhatian dibanding penyakit lain, seperti obesitas dan hati, karena banyak orang tak sadar telah mengidapnya.
Baru-baru ini para dokter di Amerika memusatkan perhatian pada kasus gagal ginjal yang diderita seorang pria di Arkansas dengan penyebab yang tak biasa: kebiasaan minum segalon es teh setiap hari.
Pria 56 tahun itu menenggak 16 cangkir es teh saban hari. Tehnya adalah teh hitam, yang diketahui mengandung zat kimia penyebab batu ginjal bahkan gagal ginjal bila dikonsumsi dalam jumlah besar.
Dokter pada mulanya mencoba mencari beberapa penyebab potensial penyakitnya, tapi akhirnya berujung pada satu hal. "Teh itu satu-satunya penjelasan masuk akal," kata Dr Umbar Ghaffar dari University of Arkansas for Medical Sciences di Little Rock, Arkansas, Amerika Serikat, Kamis, 2 April 2015. Ghaffar dan dua dokter lain memaparkan kasus ini dalam jurnal New England Journal of Medicine.
Pasien yang tak disebutkan namanya itu masuk rumah sakit pada Mei tahun lalu dengan keluhan mual, lemah, kelelahan, dan nyeri tubuh. Dokter memastikan bahwa ginjalnya tersumbat dan meradang oleh bahan kimia makanan yang disebut oksalat. Menurut Ghaffar, pria itu kini harus menjalani dialisis atau cuci darah yang mungkin selama hidupnya.
Selain pada teh hitam, oksalat juga ditemukan pada bayam, kacang-kacangan, gandum, dan cokelat. Dalam kasus yang jarang terjadi, terlalu banyak oksalat dapat menyebabkan gangguan ginjal, tapi sering juga berperan pada gangguan pencernaan. Namun tampaknya hal ini tidak terjadi pada pasien Arkansas itu, dan ia tidak memiliki keluarga atau sejarah pribadi dengan penyakit ginjal.
Menurut Ghaffar, dengan 16 cangkir es teh hitam setiap hari, pasien itu mengkonsumsi oksalat 3-6 kali lebih banyak dari rata-rata konsumsi orang Amerika.
“Kasus pasien Arkansas ini sangatlah tak biasa,” kata Dr Randy Luciano, spesialis ginjal di Yale School of Medicine yang telah menangani orang-orang yang ginjalnya rusak karena kebanyakan oksalat. "Saya tak akan minta orang berhenti minum the," kata Luciano, yang tak terlibat dalam penelitian Ghaffar.
AP | K