TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Ari Fahrial Syam, menyatakan kanker usus besar dapat dicegah sejak dini dengan banyak mangkonsumsi makanan berserat. Sampai saat ini kanker usus besar, menurut Ari, masih berhunungan erat dengan rendahnya konsumsi serat.
“Kebiasaan konsumsi rendah serat ini disertai dengan tingginya konsumsi daging,” ujar Ari Fahrial Syam, dalam surat elektroniknya, Kamis, 4 Februari 2016.
Ari memaparkan, ia pernah menerima pasien yang kesulitan buang air besar selama dua bulan terakhir. Pasien tersebut juga mengalami penurunan berat badan dan pendarahan usus.
Ari memaparkan, sebuah penelitian di Amerika serikat berhasil menunjukkan, populasi orang yang hanya makan daging merah beresiko terkena kanker usus besar, dibandingkan populasi yang menyertakan serat seperti sayur dan buah dalam pola makannya. Penelitian tersebut dilakukan terhadap 80 ribu penduduk Amerika yang menu sehari harinya lebih banyak daging.
Dari 80 ribu penduduk ditemukan insiden kanker usus besar sebanyak 490 insiden. “Artinya ditemukan 8-9 kasus kanker kolorektal dari 10 ribu penduduk per tahun,” kata Ari. Karena itu, Ia menghimbau, agar upaya pencegahan lebih dikedepankan. Caranya? Tentu dengan lebih banyak makan buah dan sayur setiap hari.
CHETA NILAWATY