TEMPO.CO, Jakarta - Bukan Deddy Corbuzier dan tim IT yang berkewajiban menjaga perilaku hater, terutama mereka yang masih tergolong anak-anak dan remaja. Namun peran orang tua yang paling penting.
Jadilah orang tua yang tidak gagap teknologi. Aktiflah di media sosial (medsos). Gunakan medsos sebagai salah satu media untuk mengontrol perilaku anak di dunia maya. Apalagi Internet dan medsos bukan lagi barang baru bagi para ibu.
Penelitian yang dilakukan Pew Research Center dan Sekolah Informasi di Universitas Michigan, Amerika Serikat, menemukan, 75 persen orang tua menggunakan medsos untuk mencari informasi sehari-hari, dengan persentase ibu yang lebih besar daripada ayah.
Hasil penelitian juga memperlihatkan kecenderungan belanja dalam jaringan (online) juga salah satu indikator meningkatnya penggunaan gawai dan medsos di kalangan ibu-ibu. Yang perlu disadari, medsos tidak seharusnya digunakan untuk keasyikan sendiri.
Para peneliti pun memberikan saran bagi para orang tua untuk memantau pergaulan anak Anda di dunia maya. Caranya, sebagai berikut:
- Ketahui nama akun pribadi medsos milik anak. Jangan segan-segan berteman dengannya. Bagaimana agar anak nyaman berteman dengan orang tua di akun medsos? Jadilah pengguna medsos yang keren. Jangan melulu “menyampah” tentang nasihat bijak, ayat-ayat suci, tautan berita, apalagi barang dagangan—buatlah akun khusus untuk berjualan.
- Ada baiknya menjadi silent reader atau pembaca pasif agar anak tidak merasa dimata-matai. Tidak harus memberi komentar di setiap status atau foto, tidak perlu juga berteman dengan semua teman di akun anak. Pastikan Anda juga mencontohkan etika yang baik di dunia maya. Hindari membuat status galau, menyindir, apalagi memaki orang.
- Jadilah orang tua yang peka. Terkadang anak hanya butuh diperhatikan. Ketika mereka tak mendapatkannya, mereka memilih medsos untuk melampiaskan emosi dan berbuat apa pun untuk menarik perhatian. Saat mengetahui anak sedang bahagia, sedih, atau mengalami masalah lewat status di medsos, jangan hanya membalas di kolom komentar. Tunjukkan empati di dunia nyata, tapi jangan bereaksi berlebihan. Anak akan tersadar setiap tindak-tanduknya tidak lepas dari pengawasan orang tua, termasuk di dunia maya.
- Imbangi dengan komunikasi yang baik di rumah. Ingat, pengawasan yang berlebihan akan membuat anak tidak nyaman. Pengawasan ketat di medsos juga bukan satu-satunya cara untuk menghindarkan anak dari konten negatif Internet. Ajak anak bicara secara terbuka mengenai aktivitasnya di medsos. Anak akan bicara lebih luwes ketika mengetahui ibunya tidak gagap dengan dunia medsos.