TEMPO.CO, Jakarta - Ibarat kayu yang digerogoti rayap, gejala pengeroposan tulang (osteoporosis) acap kali tidak tampil di permukaan sampai penderitanya mengalami cedera atau patah tulang. Penelitian mencatat, setiap tahun, ada 9 juta orang di dunia yang mengalami patah tulang akibat osteoporosis, atau terjadi setiap tiga detik.
Kasus patah yang terbanyak adalah patah tulang lengan bagian bawah, tulang panggul, dan tulang belakang. Sebab, menurut Dokter spesialis ortopedi, Franky Hartono, saat jatuh, tangan secara refleks menyangga badan. Bagi orang yang mengalami osteoporosis, hal itu langsung membuatnya patah tulang.
“Sedangkan patah tulang panggul dan tulang belakang biasanya karena saat jatuh, refleks untuk menyangga tersebut terlambat,” kata Kepala Divisi Hip, Knee, and Geriatric Trauma Orthopedic Center Siloam Hospitals Kebon Jeruk ini, Kamis, 20 Oktober lalu.
Siapa pun bisa mengalami osteoporosis. Secara garis besar, ada dua faktor yang bisa menyebabkan kekeroposan tulang, yakni faktor yang tidak bisa diubah, seperti usia, jenis kelamin perempuan, menopause, riwayat keluarga, dan postur kecil atau berat badan rendah sehingga kadar massa tulang berkurang. Sementara faktor yang bisa diubah, yakni kadar kalsium dan vitamin D yang rendah, kurang makan sayur dan buah, kurang aktivitas dan olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol berlebihan.
Dokter spesialis ortopedi, Sunaryo Kusumo, mengatakan osteoporosis dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat dan memperbanyak aktivitas fisik. Selain itu, memperbanyak berjemur di bawah matahari pagi untuk memperbanyak penyerapan kalsium dalam tulang.
Kemudian, pilihlah makanan yang mengandung banyak kalsium, seperti kacang-kacangan, brokoli, dan susu. Aktivitas fisik juga perlu ditambah. Namun hati-hati dalam memilih olahraga. Bagi penderita kekeroposan tulang, olahraga yang disarankan, antara lain, yoga, pilates, jalan kaki, senam, dan berenang.
Selain itu, perlu dilakukan diagnosis dini. Diagnosis bisa dilakukan dengan mengukur kepadatan tulang melalui bone mass density. Terutama pada bagian tulang yang kerap terjadi patah tulang akibat osteoporosis, seperti pergelangan tangan, tulang panggul, dan tulang belakang.
Kalau sudah ada tanda-tanda, terapi dilakukan dengan banyak cara, seperti mengubah gaya hidup dengan mengurangi merokok dan alkohol, banyak berolahraga, serta pemberian obat-obatan anti-osteoporosis.
NUR ALFIYAH