Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokter Sarakan Orang Tua Waspadai Gejala Kanker pada Anak

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Delaney mengidap penyakit leukimia yang langka, bernama myeloid leukemia with monosomy 7. Dalam setahun, ada 10 anak di Amerika Serikat yang mengidap penyakit ini. Facebook.com/Team Laney
Delaney mengidap penyakit leukimia yang langka, bernama myeloid leukemia with monosomy 7. Dalam setahun, ada 10 anak di Amerika Serikat yang mengidap penyakit ini. Facebook.com/Team Laney
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang dokter ahli kanker meminta para orang tua mewaspadai gejala kanker pada anak, terutama leukemia yang merupakan jenis kanker yang paling banyak dijumpai pada anak-anak. "Kanker pada anak memang berbeda dengan kanker pada orang dewasa. Kanker pada orang dewasa dapat dicegah, sementara kanker pada anak tidak, " kata dr Edi Setiawan Tehuteru SpA (K), MHA, IBCLC saat dihubungi dari Bandarlampung, Rabu. 7 Desember 2016.

Dokter RS Dharmais itu menyebutkan hingga kini dari sekian jenis kanker yang ditemui pada anak, baru satu jenis kanker yang dapat dideteksi dini, yakni kanker bola mata (retinoblastoma).

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui dan mewaspadai gejala kanker pada anak, karena baru satu jenis kanker yang dapat dideteksi dini. "Sehubungan belum ditemukan cara tepat untuk mendeteksi dini kanker lainnya pada anak, para orang tua diminta jangan berdiam diri. Tetaplah waspada terhadap gejala-gejala kanker pada anak," katanya.

Dalam seminar di RS Imanuel Way Halim Bandarlampung tentang "Kenali Kanker Anak" sehari sebelumnya, dr Edi Setiawan Tehuteru SpA (K) juga menyebutkan kanker pada anak dibagi dalam dua kelompok besar, yakni cair dan padat. Kelompok kanker dalam bentuk cair umumnya disebut kanker darah atau leukemia. Kelompok kanker bentuk padat biasanya terlihat sebagai benjolan yang dapat dijumpai pada semua organ tubuh, seperti otak, mata, hati, ginjal dan sebagainya.

Ia menyebutkan kanker darah dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia. Kata Edi, bila kadar eritrosit atau sel darah merah dalam darah rendah, maka anak akan terlihat pucat. Selain itu, anak sering mengalami demam tanpa diketahui penyebabnya akibat kadar leukosit atau sel darah putih di dalam darah rendah. Juga terjadi pendarahan seperti pada kulit, gusi dan mimisan akibat kadar trombosit di dalam darah yang rendah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bila pada anak dijumpai ketiga gejala itu atau paling tidak dua di antaranya, seorang anak dapat dicurigai terkena leukemia, katanya, Selain itu, dapat juga dijumpai gejala lainnya akibat dari penyebaran sel kanker ke organ-organ lain dalam tubuh, seperti kejang, pembengkakan gusi, nyeri tulang, perut terlihat membesar dan testis membesar serta keras. "Bila orang tua melihat hal-hal tersebut, segera bawa anak ke dokter untuk mengonfirmasi apakah benar gejala-gejala yang timbul dapat dikategorikan sebagai pertanda terkena leukemia atau tidak," katanya.

Dengan mengutip dari berbagai sumber mengenai jenis kanker pada anak, dr Edi Setiawan menyebutkan 30-40 persen kanker yang diderita anak adalah leukemia, kemudian kanker otak 20-30 persen, retinoblastoma (mata) 20-30 persen, limfoma (kelenjar getah bening) 7-15 persen, neuroblastoma (krista neuralis) 7-11 persen, tumor wilms (ginjal) 5-7 persen, rabdomiosarkoma (otot) 5-9 persen dan osteosarkoma (tulang) berkisar 5-10 persen.

Ia juga mengungkapkan data pasien kanker anak di RS Dharmais mulai 2006-2013, jumlah anak yang menderita kanker darah (leukemia) selalu yang terbanyak. *

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

7 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

7 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

9 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

12 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

13 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

15 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

15 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

17 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.