Masih banyak lagi space yang menyediakan fasilitas seperti 3 space tersebut dan tersebar di beberapa tempat, termasuk di Bali ada Kumpul Coworking Space, Coworkinc, Kekini, Conclave, Estubizi dan masih banyak lagi di Jakarta, CO&CO dan Freenovation di Bandung, UP coworking di Padang dan yang terbaru ada Ngalup.Co di Malang. Sejak diluncurkan Agustus 2016, kini ada sekitar 65- an Coworking Space tersebar di beberapa kota di Indonesia.
Menariknya masing-masing Coworking kini sudah mulai berpikir jauh ke depan, tak sekadar menawarkan soft value dengan menawarkan soal konektivitas, networking, dan fasilitas, tapi juga sudah menjawab kebutuhan member untuk perkembangan bisnisnya.
Estubizi, misalnya yang baru start Januari ini, selain mendukung para member dengan soft value, beberapa kegiatannya juga sudah memberikan solusi sebagian membernya. Salah satunya adalah pengusaha tenun. “Kami menyediakan ruang, di mana member bisa melatih relawannya untuk mengembangkan kreativitas dan bisnis usaha tenun para penenun di NTT,” ujar Pendiri Estubizi Coworking Space, Benjamin Ruslan Naba.
Baca:Mereka Sukses Tanpa Kantor! Begini Ceritanya
Faye Alund dari Kumpul Coworking Space, sekaligus Presiden Perkumpulan Coworking Indonesia ini menyebutkan bahwa masih ada gap besar antara, biaya, produksi dan daya beli orang di Indonesia ini. “Terutama, di daerah-daerah,” katanya kepada Tempo, Sabtu 11 Februari. Itulah salah satu tantangan, dan bagaimana coworking space bisa memecahkan masalah ini. Salah satunya adalah dengan menggelar banyak program sesuai kebutuhan member .
Misalnya, katanya, kalau spacenya banyak developer, maka kita bikin link dengan hard skill yang dibutuhkan. “Misalnya, membuat program atau studi circle, atau kursus online yang ada support systemnya,” katanya. Dari situlah, kita bisa menghubungkan member ke calon-calon program atau klien.
Jadi setiap kegiatan yang melibatkan member ada nilai ekonominya. “dan kita tidak keras kepala hanya menjual soft value saja,” katanya. Jelas target ini harus didukung oleh banyak lembaga swasta atau pun pemerintah. “Daripada mereka membuat space sendiri dan tidak dikelola dengan baik, mending bekerja sama dengan space yang sudah tahu filosofi sebuah coworking space,” kata Faye serius.
AFRILIA SURYANIS l SUSAN
Baca juga:
Coworking Space, Filosofi Kerja Mandiri yang Semakin Diburu
Lima Alasan Ini Membuat Karyawan Mengundurkan Diri