TEMPO.CO, Jakarta - Kini banyak orang yang memilih untuk sarapan onigiri. Menu ini menjadi makanan yang praktis terutama bagi mereka yang memiliki aktivitas padat. Pakar kuliner William Wongso mengomentari tentang hal ini. "Orang Indonesia itu suka latah, apa-apa selalu jadi tren dan gaya hidup. Onigiri kalau di Jepang memang sudah jadi adat mereka. Bukan karena sibuk, tetapi itu makanan ala mereka," kata William pada Kamis, 23 Februari 2017.
Baca Juga:Pria Lebih Romantis Dibanding Wanita? Simak Surveinya
Pria kelahiran Malang 12 April 1947 ini menjadi referensi dunia bersatap tak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Belakangan, sejak September lalu Om Will begitu sapaannya giat melakukan program Tour Culinary Eat Smart Indonesia.
"Sebenarnya ada tradisi orang Indonesia, di masyarakat Jawa yaitu dulu bawa bekal nasi kepal panas-panas yang bentuknya berupa kepalan tangan dan ditaburi kelapa parut yang diberi garam. Ada juga yang diberi taburan abon. Tetapi makin ke sini sudah tak ada lagi tradisi bawa nasi kepelan ya semacam onigirinya Indonesia," ungkapnya panjang lebar.(Baca :Status Sosmed Tentukan Nasib Anda! Begini Faktanya )
Pemilik Vineth Bakery ini menegaskan, "Karena praktis jadi bawa onigiri. Lah kalau mau bawa nasi khas Indonesia seperti nasi uduk atau nasi kucing dengan varian menu lainnya banyak ya repot."
William menjelaskan, onigiri menjadi pilihan praktis, tren lalu gaya hidup dan kini semua orang jadi membawa sarapan onigiri.
"Sah-sah saja, itulah Indonesia," pungkasnya sambil tertawa.(Baca :Bugar di Usia 40? Simak 10 Rahasianya)
Kini, William sedang keliling Eropa, saat berbincang dengan TEMPO ia bercerita berada di Korsika, sebuah pulau terpencil Prancis.
"Saya sedang keliling Eropa, untuk tugas seputar kuliner. Dan tentang onigiri, di Italia juga ada namanya aransimi, yaitu berupa nasi yang dikepel-kepel diisi macam-macam bahan lalu digoreng," ujar dia.
HADRIANI P.
Baca Juga:Terobsesi Makanan Sehat? Mungkin Anda Menderita Ini