TEMPO.CO , Jakarta:Kecantikan perhiasan tradisional Indonesia telah lama menjadi bagian dari kekayaan bangsa. Percampuran kebudayaan yang ada di dalamnya berpadu dalam bentuk, ragam hias dan fislosofi yang menjadi perjalanan panjang perhiasan Indonesia.
Menjadi bagian adalam acara Bazaar Fashion Festival 2014, Manjusha Nusantara mempersembahkan koleksi terbarunya Magnum Opus. "Artinya indah," kata Ria W. Glenn dari Manjusha Nusantara pada Minggu, 26 Oktober 2014 di JCC, Senayan, Jakarta Selatan. (Baca: Bangsawan Jawa ala Barli Asmara)
Magnum opus menampilkan replika antik tradisional yang terdiri dari beragam perhiasan seperti kalung, gelang, cincin yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia.
Menurut Ria, dengan bentuk yang besar, detail yang sederhana namun pengerjaannya dilakukan secara cermat, hadir beberapa koleksi Magnum Opus seperti Kalung Batak Karo, Circa 50 tahun yang berasal dari Sumatera Utara, berbentuk chocker (kalung pendek) dengan hiasan granulasi yang terlihat modern.
Kemudian pada Kalung Sumba, Circa 50 tahun berasal dari Nuasatenggara Timur, berupa kalung panjang yang terdiri dari beberapa lempengan berbentuk hati dengan motif ukiran di tengahnya dan disatukan dengan menggunakan benang warna merah.
Selanjutnya kata Ria, adalah Kalung Taiganja, Circa 60 tahun yang berasal dari Kulawi, Sulawesi Tengah. "Biasanya digunakan sebagai leontin yang melambangkan kesuburan, kemakmuran dan kekebalan bagi pemakainya. Semakin kaya atau tinggi kedudukan seseorang di masyarakat, semakain banyak Taiganja yang dimilikinya."
Manjusha Nusantara, dikatakan Ria berdiri pada 2011 yang kalimatnya berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti kotak perhiasan.
"Kehadiran nkami merupakan impian untuk para perempuan Indonesia mau mencintai dan memiliki sekotak perhiasan tradisional Indonesia. Kami menghadirkan replika dari heritage perhiasan Indonesia," kata Ria. (Baca: Manjusha, Replika Perhiasan Jawa Kuno Abad Ke-6)
HADRIANI P
Terpopuler
Dihantam Badai Himalaya, Nizar Tak Kapok Mendaki
Ini Tantangan Pendaki Himalaya Saat Badai
Makanan Ini Wajib Ada Saat Mendaki Gunung
Persiapan Sebelum Mendaki Himalaya