Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ternyata, Sindrom Baby Blues Juga Menimpa pada Si Ayah

image-gnews
Ilustrasi pria baby blues. shutterstock.com
Ilustrasi pria baby blues. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Kata siapa pria tidak pernah menangis? Ya seorang ayah atau laki-laki, setelah kelahiran anak sangat mungkin juga merasakan stres. Pada ibu baru, baby blues biasanya terdeteksi dalam rentang waktu satu tahun kelahiran anak. Sementara pada ayah, sebanyak 1 dari 4 orang merasakan hal serupa. Beberapa tanda si ayah mengalami baby blues adalah depresi yaitu menurunnya minat pada aktivitas sehari-hari, merasa tidak berharga, dan seperti kehilangan energi.

Dalam sebuah studi di Inggris yang dilakukan Jane Iles, Pauline Slade, dan Helen Spiby dari Universitas Sheffield mengungkap sebuah fakta menarik. Gejala stres nyatanya serupa antara pihak wanita dan laki-laki setelah kelahiran anak. Gejala akut pada laki-laki sering diikuti pasangan mereka atau malah terjadi secara bersamaan. Lalu, baik wanita maupun laki-laki merasakan stres lebih tinggi saat tidak mendapat dukungan memadai dari pasangan.

Berbeda dengan wanita, laki-laki tidak terlalu terbiasa memperlihatkan perasaannya. Terlebih ketika mereka merasa punya masalah. Seorang wanita yang baru melahirkan dan lalu merasa stres, akan mudah saja untuk merajuk, mengeluh, atau bahkan menangis. Sedangkan laki-laki, saat mengalami hal yang sama, paling bagus hanya bisa terdiam.

“Laki-laki biasanya merespons depresi dengan cara mengisolasi diri atau malah bersikap agresif,” ungkap Sherri Melrose, asisten profesor dari Pusat Studi Perawatan dan Kesehatan di Universitas Athabasca, Kanada.

Sherri menjelaskan kecemasan dan kemarahan berlebih meliputi pikiran para suami. Dalam catatan Melrose, beberapa orang mungkin beralih menjadi pelaku kekerasan, menghindari tanggung jawab keluarga, hingga berselingkuh atas nama mengatasi depresi.

Laki-laki tidak menginginkan bantuan psikolog, karena bagi kebanyakan kaum Adam mengakui memiliki masalah adalah sesuatu yang terasa hina, memalukan, tidak boleh dilakukan. Seorang istri yang mengetahui suaminya depresi pun tidak perlu repot-repot meminta bantuan ahli atau psikolog untuk membantunya mengatasi masalah. Tidak perlu, karena mereka tidak menginginkannya.

Akan tetapi, pengalaman Kevin Shafer, seorang asisten profesor bidang social work di Universitas Brigham Young, Amerika Serikat, yang pernah mengalami baby blues, bisa menjadi bahan referensi. Seperti mengutip dalam artikel U.S. News yang berjudul “When Men Get the Baby Blues”. Shafer memaparkan.

"Banyak-banyaklah mengobrol dengan sesama laki-laki, namun yang sudah lebih dulu menjadi ayah sebaiknya belajar satu hal. Seperti yang saya lakukan, bahwa aneh memang bagi laki-laki untuk curhat, tapi setelah melakukannya, sungguh sangat membantu,” ungkap Shafer panjang lebar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian Shafer juga menyarankan supaya ambil cuti kerja saat si kecil lahir. Menurut Shafer usahakan mengambil libur satu minggu penuh dan selalu berusaha untuk datang lebih siang ke kantor atau pulang lebih cepat selama enam bulan pertama kelahiran.

“Banyak ayah ingin bisa dan punya waktu untuk bonding dengan anaknya, sama seperti ibu. Dan ternyata ini bisa membantu mengatasi depresi dan stres,” kata Shafer.

Terakhir ujar Shafer, si ibu harus percaya dan memberi waktu agar ayah dan anak bisa berduaan saja.

“Laki-laki bisa membangun hubungan lebih baik dengan anak dan bisa lebih terlibat dengan urusan keluarga saat ibu tidak ada di rumah,” ujar Shafer.

TABLOIDBINTANG.COM


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

18 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.